Rekan-rekan pendaki serta pemandu telah berusaha mengevakuasinya ke Teras Dua, namun nyawanya tidak tertolong.
Lokasi ini merupakan salah satu titik persinggahan dalam jalur turun dari puncak.
Peringatan Bagi Pendaki: Persiapan dan Keselamatan adalah Kunci
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Carstensz Pyramid. Hipotermia dapat menyerang kapan saja, terutama ketika suhu ekstrem dan angin kencang melanda.
AMS juga sering menjadi penyebab utama kematian di gunung dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.
Para pendaki disarankan untuk melakukan aklimatisasi sebelum mendaki, membawa perlengkapan yang sesuai, serta memahami gejala AMS seperti pusing, mual, kelelahan ekstrem, dan kesulitan bernapas.
Mengabaikan gejala ini bisa berakibat fatal, seperti yang terjadi pada Elsa dan Lilie.
Carstensz Pyramid: Keindahan yang Menuntut Pengorbanan
Gunung Carstensz Pyramid memiliki daya tarik luar biasa bagi para petualang karena merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan bagian dari Seven Summits dunia.
Namun, pendakian ke sini bukan sekadar perjalanan biasa.
Medan berbatu, jalur yang licin, serta cuaca ekstrem membuatnya menjadi salah satu jalur pendakian paling berbahaya.
Dengan insiden ini, diharapkan otoritas terkait dapat memperketat regulasi pendakian demi keselamatan para pendaki.
Tragedi Elsa dan Lilie menjadi pelajaran berharga bahwa gunung bukan sekadar tempat mencari keindahan, tetapi juga arena yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang matang.
Artikel Terkait
Lagi, Satu Pendaki Zhafirah Wafat Imbas Erupsi Gunung Marapi, Korban Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Innalillahi, 5 Pendaki Gunung Cikuray Garut Tersambar Petir, 1 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
Pendaki Asal Semarang Meninggal di Gunung Agung, Simak Kronologi dan Penyebab hingga Proses Evakuasi Selama 27 Jam
Hipotermia Menjadi Pemicu Kematian Pendaki Asal Bandung di Puncak Jaya Cartenz
Ternyata, Penyanyi Fiersa Besari Ikut dalam Rombongan Pendaki Senior Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang Tewas Saat di Puncak Carstensz Papua