HUKAMANEWS – Skandal korupsi di tubuh PT Pertamina kembali menyeret nama besar.
Kali ini, Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Penangkapan dilakukan pada Rabu (26/2/2025) setelah Maya beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik.
Kasus ini mengungkap praktik kotor dalam pencampuran bahan bakar yang berujung pada dugaan korupsi miliaran rupiah.
Kasus ini bukan sekadar tentang kejahatan korporasi, tetapi juga menggugah rasa penasaran publik terhadap harta kekayaan Maya Kusmaya.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 15 Maret 2024, asetnya tercatat mencapai Rp10,48 miliar.
Angka yang fantastis ini langsung memicu pertanyaan besar, apakah semua harta tersebut diperoleh secara sah?
Korupsi dan Harta Kekayaan: Bagaimana Maya Kusmaya Mengumpulkan Miliaran Rupiah?
Maya Kusmaya diduga terlibat dalam pengoplosan bahan bakar Pertamax (RON 92) dengan minyak mentah berkualitas lebih rendah.
Baca Juga: Samsung Galaxy A56 dan A36 Resmi Dibuka Pre-Order, Bonusnya Bikin Nyesel Kalau Nggak Pesan Sekarang!
Praktik ilegal ini dilakukan dalam rentang 2018 hingga 2023 dan melibatkan berbagai pihak di lingkungan PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kerja Sama (KKS).
Kejaksaan Agung memastikan kasus ini akan terus diusut guna mengungkap siapa saja yang turut menikmati keuntungan haram dari skema ini.
Sementara itu, total aset yang dimiliki Maya berdasarkan LHKPN mengungkap angka yang tidak sedikit. Berikut rincian harta kekayaan Maya Kusmaya:
1. Properti Mewah di Bogor Senilai Rp2,5 Miliar
Artikel Terkait
PP Muhammadiyah Keluarkan Maklumat Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H, Puasa Mulai Sabtu, 1 Maret
Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H, Akankah Umat Islam di Indonesia Puasa Bersamaan?
Tanpa Luka, Tanpa Jejak! Polisi Bingung dengan Kematian WNA di Halte Petamburan
Jelang Ramadan, Polisi Gerebek Penjual Ayam Gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Ini Bahayanya!
Game Lama, Pemain Baru, Dugaan Korupsi Pertamina dan Mafia Migas yang Tak Kunjung Usai