HUKAMANEWS – Penyakit tuberkulosis alias TBC, bisa menular dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Untuk menekannya pemerintah meluncurkan Program Eliminasi TBC Komunitas.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Darmono menyampaikan, pemerintah daerah memiliki peran utama dalam upaya eliminasi TBC, termasuk memperkuat deteksi dini, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mempercepat pengobatan dengan pendekatan berbasis komunitas.
“Penanganan TBC ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi butuh semua pihak. Dari masyarakat dan OPD terkait, harapannya bisa membantu bagaimana program penanganan TBC ini bisa lebih baik lagi. Pemkab Rembang akan terus mengawal program ini, agar berjalan optimal,” jelasnya, di Rembang, Kamis 13 Februari 2025.
Baca Juga: Tom Lembong Gregetan! 3 Bulan Ditahan, Sidang Tak Kunjung Dimulai, Ada Apa?
TBC masih menjadi tantangan besar di Indonesia, yang saat ini menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia, setelah India.
“Dengan adanya program ini, kami berharap dapat mempercepat eliminasi TBC, memperbaiki kualitas hidup penderita, dan meminimalkan penularan ke orang lain. Pemerintah akan memastikan bahwa setiap elemen dalam program ini, berjalan efektif,” imbuhnya.
Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Supriyanto mengapresiasi dukungan penuh dari Pemkab Rembang, dalam menjalankan program ini. Menurutnya, program TBC Komunitas sebenarnya telah berjalan di Kabupaten Rembang sejak 2018, namun sempat terhenti setelah dua tahun, akibat pengurangan wilayah pelaksanaan.
Baca Juga: iPhone 13 Turun Drastis! Harga Mulai Rp 5 Jutaan, Ini Daftar Harga Terbaru Februari 2025!
“Di 2025 ini, diintervensi kembali dengan dukungan dari pemerintah daerah, jadi ada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang melaksanakan program ini,” terangnya.
Setelah peluncuran ini, lanjutnya, pihaknya bersama pemerintah daerah akan menggelar pelatihan kader kesehatan dan penyuluhan tentang TBC, diikuti dengan monitoring dan evaluasi yang ketat.
“Kegiatan yang harus dilakukan adalah skrining pasien TBC, termasuk investigasi kontak. Nanti kita minta data dari Puskesmas.
Baca Juga: HMD Aura vs HMD Aura 2, Mana yang Lebih Worth It? Ini Dia Perbandingannya
Penemuan satu pasien positif dari kegiatan ini, ada reward-nya sebesar Rp200 ribu, biar semangat,” bebernya.
Ia menambahkan, selain insentif bagi kader kesehatan, seluruh kegiatan yang dilakukan di lapangan akan dibiayai oleh Global Fund. Pihak pemkab juga akan memastikan koordinasi yang erat antara kader kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas dalam pelaksanaan program tersebut.***
Artikel Terkait
Kasus TBC di Indonesia pada 2023 Melonjak Signifikan, Kemenkes Upayakan Untuk Solusi Mengakhiri Pandemi
Kemenkes Targetkan Eliminasi TBC Di Indonesia Pada 2045, Upaya Agresif dan Investigasi Kontak Untuk Menekan Angka Kasus
Setelah Covid-19, Kini Muncul Virus HMPV di China, Masyarakat Indonesia Diminta Antisipasi Lebih Awal
Hati-Hati! Virus HMPV Sudah Ada di Indonesia, Kemenkes Buka Suara
PB IDI Sarankan Masyarakat Tak Perlu Panik, Virus HMPV Gejalanya Mirip Flu Biasa dan Ringan Saja, Namun Tetap Waspada