Antrean Panjang LPG 3 Kg Jadi Sorotan. Kebijakan Baru Dinilai Merugikan Rakyat Kecil. Apakah Ini Ujian awal Bagi Prabowo?

photo author
- Selasa, 4 Februari 2025 | 07:00 WIB
Warga kesulitan dapat LPG 3 kg usai larangan pengecer. Isu ini bisa jadi bola panas bagi Prabowo. (Net / HukamaNews.com)
Warga kesulitan dapat LPG 3 kg usai larangan pengecer. Isu ini bisa jadi bola panas bagi Prabowo. (Net / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kelangkaan elpiji 3 kg kembali terjadi di berbagai daerah, membuat warga harus antre berjam-jam demi mendapatkan gas subsidi tersebut.

Sejak Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melarang pedagang eceran menjualnya, masyarakat semakin kesulitan mengakses bahan bakar utama ini.

Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan rakyat kecil, terutama pelaku usaha mikro yang bergantung pada LPG melon untuk menjalankan usahanya.

Beberapa pihak bahkan menduga ada agenda terselubung di balik kebijakan ini, yang bertujuan memicu kemarahan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Para Agen Gas Elpiji 3 Kg Keluhkan Aturan Foto KTP, Bikin Ribet dan Tak Jelas!

Pegiat media sosial yang juga seorang dokter, dr Tifauzia Tyassumah atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, turut mengomentari fenomena kelangkaan ini.

Melalui akun X pribadinya, ia menuding bahwa larangan penjualan LPG 3 kg di tingkat pengecer adalah bagian dari operasi sistematis.

Menurutnya, kebijakan ini dapat memicu kemarahan rakyat terhadap pemerintahan Prabowo yang baru akan berjalan penuh pada Oktober 2024.

"Gas rakyat 3 kg hilang hingga rakyat harus antre. Yang menderita bukan hanya rumah tangga tetapi juga pedagang kecil," ungkap Dokter Tifa dalam unggahannya.

Baca Juga: 261 Ribu Hektar Hutan di Indonesia Hilang Pada Tahun 2024, Ulah Siapa

Ia bahkan menduga bahwa setelah LPG 3 kg, kelangkaan akan meluas ke LPG 12 kg yang notabene digunakan oleh segmen rumah tangga menengah ke atas dan pelaku usaha lebih besar.

Jika hal ini benar terjadi, dampaknya bisa semakin luas dan menambah tekanan terhadap pemerintahan baru.

Sejumlah masyarakat di berbagai daerah pun mulai meluapkan kekesalannya.

Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi, yang berujung pada antrean panjang di sejumlah pangkalan resmi.

Baca Juga: Perjuangan, Doa, dan Cinta: Trilogi Penakluk Rintangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X