HUKAMANEWS - Di saat banyak orang baik pejabat bahkan orang miskin sekali pun mau jadi "budak" korporasi, sosok nelayan satu ini punya prinsip hidup yang sangat bijak dan berani.
Dialah Kholid, nelayan yang benar-benar menyelami hidupnya sejak masih dididik orangtua sebagai nelayan sekaligus petani.
Kholid memang bukan berasal dari Tangerang, namun hatinya menjerit dan ikut sakit, manakala rekan-rekannya sesama nelayan di wilayah Tangerang, Banten ikut susah dan tersiksa tak bisa mengais rezeki.
Nelayan terperangkap dalam pagar laut yang membentang sepanjang 30 KM di laut Tangerang.
Alhasil, nelayan kesulitan mencari ikan dan harus memutar jalan lebih jauh demi menghindari pagar laut.
Baca Juga: Kelompok Miskin di Tengah Krisis Iklim, Rentan dan Terlupakan
Kini Kholid bagai pahlawan, langkahnya, suaranya dan perlawanannya terhadap korporasi banyak mendapat pujian, banyak mendapat dukungan baik nelayan, maupun mereka yang masih punya empati terhadap hak rakyat.
Tampil diundang di berbagai acara TV nasional maupun podcast, terlihat Kholid bukan sosok nelayan biasa.
Daya pikirnya kritis, semua itu ia lakukan dalam rangka menyelamatkan bumi termasuk laut di dalamnnya untuk masa depan anak cucunya kelak. Anak cucu bangsa negeri ini.
Inilah Kholid, sosok yang tak hanya mementingkan nafsu syahwat perut kenyang sendiri.
Ia juga memikirkan tetangga, kerabat dan saudara-saudara nelayan lainnya di pelosok negeri ini.
Tak hanya di Serang, tempat ia biasa mencari ikan.
Baca Juga: Prabowo Tiba di New Delhi, Sambutan Meriah di Bandara Hingga Warga Antusias
"Yang jelas saya dibesarkan dari hasil perikanan dan pertanian oleh orangtua saya, sehingga saya Alhamdulillah bisa sebesar ini, karena bapak saya nelayan petani, saya mewarisi pekerjaan itu," katanya saat tampil di podcast Abraham Samad, dikutip pada Jumat (24/1).
Artikel Terkait
DPD RI Bakal Panggil Para Menteri Terkait Polemik Pengembangan PSN PIK 2 yang Banyak Ditentang
MUI Keluarkan Keputusan Pemerintah Harus Cabut Status PSN PIK 2, Banyak Mudharatnya untuk Rakyat
Temuan Investigasi Tempo Pagar Laut Sepanjang 30 KM Sudah Terbit HGB, Padahal Putusan MK Tak Boleh Ada Hak di Atas Laut
Menteri Tak Kompak Patuhi Perintah Presiden Prabowo Bongkar Pagar Laut, Sikap Menteri KKP Dinilai Masih Manut ke Jokowi
Serangan Buzzer Bertubi-tubi, Kuasa Hukum Ahmad Khozinudin Tak Gentar Hadapi Aguan dan Preman, Demi Bela Warga Banten dari Dampak Buruk PIK
LBH Muhammadiyah Laporkan 9 Nama ke Bareskrim untuk Ditelusuri Terkait Pemasangan Pagar Laut, Ada Nama Ali Hanafia Lijaya Orang Dekat Aguan
Banyak Menteri Ngeles Pura-pura Tak Tahu Soal Pagar Laut Demi Pembangunan PIK, Direktur Agung Sedayu Group Malah Sebut Perintah Langsung Jokowi