HUKAMANEWS - Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan setelah 100 hari berjalan.
Evaluasi kinerja kabinet yang dirilis Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memberikan hasil mengejutkan.
Lima menteri dinilai memiliki rapor merah, memunculkan wacana reshuffle demi perbaikan. Nama-nama seperti Natalius Pigai, Budi Arie, hingga Bahlil Lahadalia mendominasi daftar tersebut.
Kritik tajam mencuat dari publik dan para ahli terhadap kinerja mereka yang dianggap tidak memuaskan.
Baca Juga: Keputusan Donald Trump, Resmi Tinggalkan WHO, Apa Dampaknya untuk Dunia dan AS?
Survei ini melibatkan 95 jurnalis dan 44 lembaga pers sebagai panelis.
Setiap panelis memberikan penilaian berdasarkan kriteria seperti efektivitas kebijakan, dampak publik, dan kepatuhan terhadap aturan.
Hasilnya, Natalius Pigai mencatatkan nilai minus 113 poin, menempatkannya sebagai menteri dengan kinerja terburuk. Masalah kebijakan HAM yang dinilai kurang terarah menjadi alasan utamanya.
Budi Arie dan Bahlil Lahadalia juga tak luput dari sorotan. Kritik terhadap kebijakan pembangunan dan investasi yang dianggap lamban membuat posisi mereka menjadi rentan.
Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa reshuffle kabinet bisa menjadi langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan publik.
Baca Juga: Heboh Wacana Donald Trump Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia, Begini Respons Tegas Kemlu RI
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik rapor merah ini?
Berikut ulasan mendalam tentang kontroversi, kritik, dan tantangan yang dihadapi para menteri dengan kinerja terburuk dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Evaluasi 100 Hari: Mengapa Natalius Pigai Paling Dikritik?
Natalius Pigai, Menteri HAM, menjadi pusat perhatian karena mendapatkan nilai terendah dari survei CELIOS.
Artikel Terkait
Sejak Kabinet Merah Putih Bekerja, Kemkodigi Telah Melakukan Penindakan Terhadap 249.503 Konten Perjudian
Mendiang Alvin Lim Pernah Berharap Kabinet Merah Putih Prabowo Bawa Perubahan, Sayang Diisi Menteri Tak Kompeten
Kabinet Prabowo Penuh Sultan! Ada yang Punya Rp5,4 Triliun, Tapi Kok Ada yang Belum Lapor?
Disebut Sebagai Menpar Terkaya di Kabinet dengan Harta Rp 5,4 Triliun, Beginilah Respon Widiyanti Putri
Raih 80,9 Persen Publik Puas! Prabowo Ungkap Rahasia Keberhasilan 100 Hari Kabinet Merah Putih