Pemeriksaan Ahok oleh KPK, Strategi Politik atau Murni Kasus Korupsi? PDIP Angkat Bicara

HUKAMANEWS - Pemeriksaan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) oleh KPK baru-baru ini menarik perhatian publik.

Tidak hanya karena statusnya sebagai mantan Komisaris Utama Pertamina, tetapi juga karena waktu pemanggilan yang dinilai berdekatan dengan agenda Kongres PDIP.

Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Hukum, Ronny Talapessy, pun buka suara untuk meluruskan isu ini.

Baca Juga: Los Angeles Dilanda Badai Api, Pemadam Kebakaran Berjuang di Tengah Angin Melemah

Namun, muncul spekulasi bahwa langkah ini bukan sekadar pemeriksaan biasa. Apakah benar ada upaya mengganggu stabilitas partai berlambang banteng moncong putih ini?

Ronny Talapessy menyatakan bahwa pemanggilan Ahok oleh KPK adalah proses biasa dalam rangka penyidikan. Ia meminta media tidak mendramatisasi hal tersebut.

Menurutnya, ini adalah bagian dari verifikasi yang dilakukan lembaga antirasuah.

Namun, ketika ditanya soal kemungkinan adanya hubungan dengan agenda Kongres PDIP, Ronny memberikan pernyataan yang menarik.

Baca Juga: Trump Desak Gubernur California Mundur: Lebih Sayang Ikan daripada Nyawa Manusia!

Ia menilai ada pihak-pihak yang ingin menggoyang partai dengan berbagai cara, termasuk kriminalisasi kader hingga kampanye hitam melalui spanduk dan isu.

Bahkan, ia menyinggung pernyataan Megawati Soekarnoputri tentang upaya "mengawut-awut" partai setelah pemecatan Jokowi dari keanggotaan PDIP. Pernyataan ini memunculkan banyak spekulasi di ruang publik.

Kasus Dugaan Korupsi LNG Pertamina

Pemanggilan Ahok oleh KPK terkait dugaan kasus korupsi pengadaan LNG Pertamina periode 2011–2014. Kasus ini disebut menyebabkan kerugian negara hingga Rp1,8 triliun.

Baca Juga: Heboh! KPK Geledah Rumah Hasto Kristiyanto dan Temukan Barang Bukti, Tak Ada Drama, Hanya Fakta

Sebagai saksi, Ahok diperiksa di Gedung Merah Putih KPK. Kehadirannya di sana pada pukul 11.15 WIB menegaskan komitmennya untuk memberikan keterangan dalam kasus ini.