"Benar ada kejadian tersebut, namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki Pom TNI," jelasnya pada Jumat (3/1/2025).
Kejadian ini juga memicu kritik terhadap penanganan awal oleh aparat.
Salah satunya adalah pemeriksaan terhadap Kapolsek Cinangka yang disebut menolak mendampingi korban.
Perilaku tersebut dinilai mencederai upaya keadilan bagi keluarga korban.
Penanganan kasus ini menjadi ujian serius bagi integritas institusi keamanan di Indonesia.
Baca Juga: Ada Kue Ongol - Ongol dan Es Goyang di Stasiun Pasarsenen
Keberanian keluarga korban mengejar pelaku menunjukkan bahwa masyarakat mengharapkan keadilan ditegakkan, tanpa memandang status atau jabatan.
Dari sudut pandang sosial, insiden ini mengingatkan pentingnya reformasi dalam sistem keamanan dan keadilan.
Publik menanti kejelasan dari Pom TNI mengenai kebenaran di balik klaim pelaku sebagai anggota TNI AU.
Jika benar ada oknum terlibat, ini akan menjadi tamparan keras bagi institusi militer.
Sebaliknya, jika klaim itu palsu, pelaku harus dihukum dengan tegas sesuai hukum yang berlaku.
Dengan semakin berkembangnya berita, perhatian masyarakat kini tertuju pada hasil penyelidikan Pom TNI.
Harapannya, kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan adil, sehingga tidak hanya memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga menjaga citra baik institusi keamanan di mata publik.***
Artikel Terkait
Polda Jawa Tengah Janji Pengungkapan Kasus Penembakan Polisi ke Siswa SMKN 4 Semarang Bakal Transparan
Keluarga Korban Penembakan SMK Negeri 4 Ngaku Dapat Tekanan, Dari Siapa
Aipda Robig Dipecat! Sidang KKEP Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Kelalaian Fatal! Keluarga Korban Penembakan Siswa SMK Desak Kapolrestabes Semarang Dicopot
Tragedi Papua: Dua Polisi Tewas Dibacok OTK, Ada Warga Sipil Jadi Korban Penembakan Brutal!