Yos Suprapto Beri Kritik Tajam untuk Fadli Zon: Tidak Paham Seni, Nggak Perlu Jadi Menteri Kebudayaan

photo author
- Senin, 23 Desember 2024 | 07:00 WIB
Fadli Zon dipertanyakan kelayakannya jadi Menteri Kebudayaan, Yos Suprapto sebut kurang paham seni dalam kebijakan budaya. (X/@islah_bahrawi / HukamaNews.com)
Fadli Zon dipertanyakan kelayakannya jadi Menteri Kebudayaan, Yos Suprapto sebut kurang paham seni dalam kebijakan budaya. (X/@islah_bahrawi / HukamaNews.com)

Keseriusannya dalam menempuh pendidikan tidak berhenti di situ.

Fadli Zon meraih gelar Master of Science dari The London School of Economics and Political Science (LSE) di Inggris.

Pada 2016, ia meraih gelar Doktor dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, dengan jurusan Ilmu Sejarah.

Apakah Pendidikan Tinggi Cukup?

Meski kaya akan prestasi akademik, Yos Suprapto menilai hal itu tidak cukup untuk menjadi seorang Menteri Kebudayaan.

Baca Juga: Smartphone Premium Paling Direkomendasikan di Akhir Tahun 2024, Harga Diatas Rp10 Juta, Cek Daftarnya

Bagi Yos, pemahaman terhadap seni dan budaya tidak bisa hanya dilihat dari gelar akademik, melainkan juga dari empati dan keterbukaan terhadap ekspresi seni.

“Pemimpin di sektor kebudayaan harus punya kemampuan memahami seni sebagai refleksi masyarakat, bukan hanya sebagai objek kritik,” tambah Yos.

Publik Mulai Bertanya

Pernyataan Yos Suprapto mendapat dukungan dari berbagai kalangan, terutama komunitas seni. Banyak yang merasa bahwa keputusan membatalkan pameran Yos adalah bentuk pembungkaman ekspresi seni.

“Ini bukan sekadar masalah pembatalan pameran, tapi soal bagaimana seni dipahami di tingkat pengambil kebijakan,” ujar seorang pengamat seni yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga: Dulu Garang Bakal Kejar Koruptor ke Antartika Bahkan Padang Pasir, Sudah Dilantik Koruptor Malah Dimaafkan, Apa Ini yang Disebut Cuma Omon-omon?

Kesenjangan Antara Gelar dan Realita

Polemik ini memperlihatkan kesenjangan antara gelar akademik yang tinggi dan implementasi pemahaman seni di lapangan.

Gelar Doktor di bidang sejarah atau pengalaman di Teater Sastra UI ternyata belum cukup untuk membangun sensitivitas terhadap isu-isu seni yang lebih luas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X