Gumpalan uap ini tampak seperti awan karena densitasnya yang lebih berat dibanding udara sekitar.
Akibat gravitasi, uap tersebut bergerak ke area yang lebih rendah, memberikan efek visual "awan jatuh".
Namun, BMKG menegaskan bahwa ini hanyalah ilusi visual dan tidak berbahaya.
Baca Juga: iPad Mini 7, Primadona Baru Tablet yang Kalahkan iPhone 16? Harga Terjangkau, Fitur Menggiurkan!
Fakta Ilmiah di Balik Fenomena
Awan alami terbentuk di atmosfer karena penguapan air yang mengalami kondensasi.
Proses ini menghasilkan tetesan air kecil yang sangat ringan, sehingga bisa melayang di udara.
Namun, jika uap atau gas berasal dari aktivitas manusia, seperti tambang, pola pembentukannya berbeda.
"Uap atau gas ini lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang," jelas BMKG.
Baca Juga: Diskon Gila iPhone 12 Hingga 40 Persen! Haruskah Beli Sekarang atau Tunggu Lagi?
Fenomena ini biasanya bersifat sementara, karena uap atau gas cepat menghilang begitu kondisi lingkungan berubah.
Masyarakat tidak perlu khawatir, karena gumpalan ini bukan tanda bahaya atau gangguan alam.
Viral di Media Sosial, Fakta Terungkap
Fenomena ini sebelumnya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Warganet mengomentari betapa uniknya gumpalan tersebut, bahkan ada yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
Artikel Terkait
Erick Thohir Ancam Mundur sebagai Ketum PSSI Usai Kekalahan Timnas dari Jepang, Teguran atau Dorongan?
Usai Dibantai Nippon 4:0, Tagar STY Out Trending di Akun Media Sosial X, Netizen Banyak yang Hujat, Ada Juga yang Bela STY
Usai Timnas Kalah dari Jepang, Erick Thohir Minta Pemain Instropeksi Diri, Masih Ada 5 Match dan Rebut 9 Poin
M Said Didu Terancam Dibungkam dan Dikriminalisasi Buntut Lantangnya Bersuara Soal Tanah Warga Dirampas untuk PSN PIK 2
Dianggap Pengkhianat Bangsa, Sosok Sekelas Perangkat Desa Ini Adukan M Said Didu ke Polresta Tangerang, Diduga Pernah Selewengkan Dana Desa