Meski awalnya penuh dengan harapan, kenyataan pahit harus Budi terima saat kedua pegawai ini justru terlibat dalam skandal besar.
Ia merasa dikhianati, karena T dan AK, yang ia percayai sebagai pejuang anti-judi online, malah bekerja sama dengan para bandar judi.
Budi mengungkapkan bahwa T ternyata “bermain” tanpa sepengetahuan Direktur maupun Dirjen Aptika. Perintah untuk menumpas judi online pun tak dilaksanakan dengan semestinya.
Menurut Budi, ia sama sekali tidak pernah memberikan perintah, baik secara lisan maupun tertulis, untuk melindungi situs judi online.
Selama menjabat, fokus utamanya adalah menutup akses bagi situs-situs ilegal tersebut.
Karena itu, Budi menegaskan bahwa tuduhan keterlibatannya dalam aktivitas pelindungan situs judi adalah keliru.
Kasus ini semakin menghebohkan karena terungkap bahwa T dan AK, bersama beberapa pegawai negeri sipil (PNS) Kominfo yang lain, ternyata menjalankan operasi sebagai operator bagi para bandar judi online.
Mereka bahkan memiliki kantor satelit di Bekasi untuk melindungi sekitar 1.000 situs judi online dari upaya penutupan yang dilakukan Kominfo (yang kini dikenal sebagai Komdigi).
Budi merasa apa yang dilakukan oleh para mantan pegawainya ini adalah bentuk pengkhianatan yang menyakitkan.
Orang-orang yang dulu ia rekrut dengan harapan dapat membantu pemberantasan judi online malah memilih untuk berpihak pada para bandar.***
Artikel Terkait
Budi Arie Siap Diperiksa! Skandal Judi Online Komdigi Bongkar Kelalaian Mantan Menteri, Apa Saja yang Bakal Terungkap?
Suporter Maccabi yang Bikin Ulah Hingga Dihajar Warga Amsterdam yang Pro Palestina Diketahui Kabur dari Israel Usai Bantai Warga Gaza
Netizen Jeli, YouTube Sekretariat Negara Beri Judul Presiden Jokowi Saat Presiden Prabowo Lakukan Lawatan ke China, Parah Adminnya
Erick Thohir: Penantian 14 Tahun Akhirnya Timnas Futsal Indonesia Juara Usai Kalahkan Vietnam 2:0
Terungkap! Peran 2 Tersangka Baru di Kasus Judi Online Komdigi, Uang Rp 3,1 Miliar Diamankan