Impor Komoditas Bikin Petani Gigit Jari? Agus Sulistriyono: Saatnya Prabowo-Gibran Dengar Suara Rakyat Kecil!

Pentingnya hilirisasi di sektor pangan adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi produk lokal kita.

Daripada terus-menerus mengimpor, kenapa tidak membangun industri olahan di dalam negeri?

Jika beras, daging sapi, atau domba bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai, maka peluang ekspor akan terbuka lebar dan perekonomian daerah bisa terangkat.

Agus percaya, hilirisasi adalah jalan untuk menciptakan kemandirian dan memperkuat ekonomi nasional.

Baca Juga: Blokir Massal! Kementerian Komdigi Gempur Akun Judi Online Demi Dunia Digital Aman

Program Makan Bergizi Gratis, Jangan Sampai Hanya Untungkan Segelintir Pihak!

Di tengah berbagai program yang dicanangkan pemerintah, Agus juga menyoroti Program Makan Bergizi Gratis.

Program ini, katanya, sangat baik jika benar-benar ditujukan untuk rakyat kecil.

Namun, ia khawatir jika kebijakan impor terus berjalan, program tersebut hanya akan menguntungkan segelintir pihak yang diuntungkan oleh impor.

“Jangan sampai program ini justru membuka peluang bagi importir nakal yang ingin meraup untung besar. Seharusnya program ini jadi peluang bagi petani, peternak, dan nelayan lokal untuk berkontribusi,” tambahnya.

Baca Juga: Tak Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Peringatan Hari Pahlawan 10 November, pada Minggu Besok, di TMP Kalibata

Sebagai penutup, Agus mengingatkan bahwa semangat nasionalisme dan dukungan bagi produk lokal harus menjadi dasar kebijakan ekonomi nasional.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Agus berharap pemerintah serius mengambil langkah nyata demi kesejahteraan rakyat kecil.

Bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat kecil.

“Nasionalisme bukan sekadar slogan. Mencintai produk lokal adalah wujud nyata cinta pada bangsa. Mari kita lawan produk asing yang tidak menguntungkan anak bangsa,” tutup Agus dengan penuh semangat.