2. Stop atau Kurangi Impor Sapi
Agus juga menyoroti dampak buruk impor sapi yang berlebihan. Para jagal kini lebih memilih sapi impor karena lebih murah, sementara harga sapi lokal justru anjlok.
Menurutnya, para peternak lokal sampai harus tekor hanya untuk membeli pakan penggemukan. “Kalau ini terus dibiarkan, kapan peternak kita bisa hidup sejahtera?”
3. Stop Impor Daging Domba Beku
Bagi Agus, impor daging domba beku benar-benar merugikan peternak domba dan kambing lokal, yang sebagian besar adalah usaha kecil rumahan.
Jika harga domba lokal terus menurun karena keberadaan daging impor yang lebih murah, maka korban utamanya adalah rakyat kecil.
4. Perketat Pengawasan Kapal Asing yang Mencuri Ikan
Menyoal sektor perikanan, Agus menekankan pentingnya memperketat pengawasan terhadap kapal-kapal asing yang kerap mencuri ikan di lautan nusantara.
Ia berharap pemerintah benar-benar serius dan tidak “kongkalikong” dengan pihak asing. “Laut kita adalah milik kita, jangan sampai kekayaan alam Indonesia justru diambil begitu saja,” serunya.
Baca Juga: Terbongkar! Pegawai Komdigi Kirim Rekening Palsu ke PPATK untuk Tutupi Judi Online
Hilirisasi Bukan Hanya Sektor Tambang, Tapi Juga Komoditas Pangan
Agus tidak hanya menyerukan pengendalian impor, tapi juga mengajak pemerintah untuk memperluas konsep hilirisasi.
Menurutnya, hilirisasi bukan hanya soal sektor tambang, tapi juga perlu diterapkan pada sektor pangan.
“Hilirisasi itu bagian dari nasionalisme. Kita harus mencintai produk lokal. Kalau produk asing terus merajai, kapan produk anak bangsa bisa berjaya?” ujar Agus.
Artikel Terkait
Polisi Amankan 22 Warga yang Masih Remaja yang Diduga Jarah dan Preteli Onderdil Truk Pengangkut Tanah
Tak Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Peringatan Hari Pahlawan 10 November, pada Minggu Besok, di TMP Kalibata
Blokir Massal! Kementerian Komdigi Gempur Akun Judi Online Demi Dunia Digital Aman
Terbongkar! Pegawai Komdigi Kirim Rekening Palsu ke PPATK untuk Tutupi Judi Online
Kondisi Teluknaga Tangerang Pasca-Kerusuhan Akibat Truk Tanah Kembali Kondusif Setelah Dialog Antara Warga dan Pihak Berwenang