“Sebagai politisi, kita harus menjaga suasana politik dan masyarakat dengan tidak menyalahgunakan posisi yang kita miliki. Kalau ada yang menyimpang, pasti akan kita ingatkan. DPR punya tugas utama untuk mengawasi kerja pemerintah,” tegas Lasarus.
Di sisi lain, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, memberikan klarifikasi terkait acara haul dan tasyakuran yang digelar di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun.
Yandri membantah bahwa acara tersebut bermuatan politis. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut semata-mata merupakan acara haul untuk mengenang ibunya, dan tidak ada agenda politik di dalamnya.
“Kami mengadakan acara ini untuk murni memperingati haul emak kami. Tidak ada kaitan politik di dalamnya. Kami tidak ingin acara ini ditunggangi oleh kepentingan apapun,” jelas Yandri saat diwawancarai di lokasi acara.
Yandri juga menekankan bahwa undangan yang disebarkan, termasuk kepada kepala desa, tidak disertai dengan pengarahan khusus.
“Nggak ada pengarahan khusus. Semuanya datang sebagai undangan biasa,” tambahnya.
Pemisahan yang jelas antara kepentingan pribadi dan tugas negara menjadi penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Pejabat negara harus senantiasa berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara agar tidak menimbulkan kontroversi dan kecurigaan di masyarakat.***
Artikel Terkait
Anak Petinggi PAN Ini Dulunya Pernah Lecehkan Masjidil Haram dengan Posting Produk Zionis, Kini Malah Ditunjuk Utusan Khusus Presiden
Warganet Minta Kapolri Pecat Polisi Arogan yang Anaknya Ditegur Guru Honorer, Sang Guru Tiba-tiba Ditahan Berhari-hari Tanpa Proses Hukum
Aipda Wibowo Hasyim, Polisi yang Penjarakan Guru Honorer Supriyani Mengelak Saat Disinggung Minta Uang Damai Rp50 Juta
Lihat Sepak Terjang Wapres Gibran, Benarkah Analisis Connie Bakrie, Prabowo Hanya Bertahan 2 Tahun Jadi Presiden?
Jokowi Masih "Main" di Solo, Hari Pertama untuk Naikkan Citra Fufufafa, Gibran Terima Wapres RRC dan PM Korea