Namun, jika melihat sejarah, posisi Ibu Negara di Indonesia memiliki peran yang cukup penting, baik secara protokol maupun sosial.
Dari Fatmawati hingga Iriana Joko Widodo, setiap Ibu Negara memainkan peran signifikan dalam mendampingi suami mereka dalam menjalankan tugas kenegaraan, baik di acara resmi maupun dalam berbagai kegiatan sosial.
Dalam hal ini, Prabowo mungkin akan menjadi pengecualian, setidaknya untuk sementara waktu.
Baca Juga: Prabowo Ubah Kemenkominfo! Era Baru Digital Indonesia Dimulai dengan Nama Baru!
Ketidakhadiran Ibu Negara mungkin akan menjadi sorotan di awal masa pemerintahannya, namun fokus utama publik tentunya akan lebih tertuju pada kinerjanya sebagai kepala negara.
Meski tidak lagi bersama, hubungan antara Titiek dan Prabowo tampak tetap terjalin dengan baik.
Kehadiran Titiek di parlemen saat pelantikan Prabowo merupakan bukti bahwa dukungan moral dari mantan istri ini tetap kuat.
Sebuah pemandangan yang langka di dunia politik, di mana hubungan pasca-perceraian sering kali menjadi rumit.
Titiek sendiri beberapa kali menunjukkan bahwa meski hubungan mereka sudah berakhir secara hukum, perasaan hormat dan dukungan antara keduanya tidak hilang.
Mungkin inilah salah satu alasan mengapa publik tetap berharap keduanya bisa kembali bersama, baik secara pribadi maupun sebagai pasangan resmi dalam kepemimpinan negara.***
Artikel Terkait
Momen Manis Saat Prabowo Hadiri Syukuran Ulang Tahun ke-65 Titiek Soeharto
Ramai di Media Sosial Titiek Soeharto Jadi Ibu Negara ke 8, Ini Jawaban Titiek Saat Ditanya Rujuk Atau Pisah?
Nama Prabowo Disebut Titiek Soeharto Berdiri dan Tepuk Tangan, Gibran Disebut Ketua MPR, Titiek Pilih Duduk Saja, Sakit Hatikah dengan Fufufafa?
Presiden Prabowo Subianto Telah Dilantik, Akankah Titiek Soeharto Mengisi Posisi Ibu Negara?
Titiek Soeharto Hadir di Istana Merdeka Usai Pelantikan Prabowo Subianto Sebagai Presiden Ke-8, Menyiratkan akan Rujuk?