HUKAMANEWS - Sabtu siang yang seharusnya tenang di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, berubah jadi kacau balau.
Sebuah diskusi penting yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air (FTA) mendadak dibubarkan oleh sekelompok preman yang merasa tidak senang dengan topik yang dibahas.
Tak tanggung-tanggung, aksi preman termasuk merusak properti dan mengancam peserta diskusi. Sebuah potret buram demokrasi, atau mungkin justru cerminan dari kondisi kebebasan berekspresi yang makin tercekik?
Baca Juga: Islam dan Perubahan Iklim, Jens Köhrsen: Saatnya Pemimpin Muslim dan Gerakan Hijau Bikin Gebrakan!
Diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh besar seperti Din Syamsuddin, Refly Harun, Marwan Batubara, dan Said Didu ini mendadak berubah jadi mimpi buruk.
Baru saja akan dimulai, sekelompok massa merangsek masuk, menghancurkan banner, mematahkan tiang mikrofon, dan bahkan mengancam para hadirin.
Salah satu peserta diskusi yang juga seorang akademisi, Din Syamsuddin, menyebut bahwa sejak pagi sudah ada tanda-tanda bahwa acara ini akan menghadapi masalah.
"Dari pagi mereka sudah orasi di depan hotel, kritik tajam mereka arahkan kepada narasumber dan dukungan yang jelas kepada Presiden Jokowi," ujar Din.
Lucunya, ujaran tersebut tidak terlalu jelas maksud dan pesannya, selain menunjukkan ketidakpuasan terhadap narasumber diskusi.
Dan tak lama setelah diskusi hendak dimulai, tiba-tiba massa memasuki ruangan dengan brutal, mengobrak-abrik suasana, membuat diskusi berubah jadi kekacauan.
Yang lebih menyakitkan lagi, menurut Din Syamsuddin, polisi yang hadir di lokasi terlihat hanya diam membiarkan massa pengacau beraksi.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi di negeri ini? Ketika keamanan publik yang seharusnya jadi tanggung jawab aparat justru diabaikan, pertanyaan soal siapa yang sebenarnya punya kuasa pun mulai muncul di benak kita semua.
"Aparat tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menonton saat kekacauan terjadi. Ini jelas bentuk kegagalan total dalam menjaga ketertiban dan melindungi hak-hak warga negara untuk berdiskusi secara bebas," lanjut Din.
Artikel Terkait
Diskusi Tokoh di Kemang Ricuh! Ada 10 Orang Ngamuk Bikin Kacau, Polisi Siap Tangkap Dalang di Balik Aksi Nekat Ini!
Bang Doel dan Mas Pram, Dukung Jakarta Menyala, Apakah Vitamin Warga Cukup untuk Kemenangan di Pilkada 2024?
Sebelum Masuk dan Bubarkan Diskusi, Preman Ini Terciduk Mesra Berangkulan ke Polisi Bahkan Cium Tangan
Ada Apa Sih dengan Polisi, Preman Acak-acak Diskusi Dispora dan Bubarkan Aksi Global Climate Polisi Cuma Diam?
Diduga Kelompok Preman yang Bubarkan Diskusi Diaspora Kelompok Kupang, Tumpang Mobil Komando Menteng 58