Penemuan Kerangka di Rumah Pompa Wonorejo Surabaya, Fakta Mengejutkan Ada 21 Potongan Tulang, Diduga Lebih dari 2 Jenazah!

Untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya pemilik kerangka tersebut, polisi bekerja sama dengan tim forensik, ahli DVI, dan dokter gigi.

Ini bukan pekerjaan mudah, mengingat tulang yang ditemukan sudah kosong isinya.

Ya, benar-benar kosong! Kusnan menambahkan bahwa pihaknya melibatkan para ahli untuk bisa menemukan petunjuk lebih lanjut mengenai usia, jenis kelamin, bahkan mungkin penyebab kematian dari para korban.

Baca Juga: Jasad 7 Remaja di Kali Bekasi, Polisi Diperiksa, Siap-siap Ketahuan, Propam Nggak Main-main Sikat Anggota Nakal!

Satu hal yang pasti, kondisi tulang yang sudah sangat lama berada di saluran air menjadi tantangan tersendiri bagi tim investigasi.

“Tulang ini sangat lama sekali, sampai isinya saja sudah kosong. Ada ahlinya di situ, ahli forensik, ahli DVI di bidang gigi juga kita libatkan,” tambah Kusnan.

Tak hanya polisi, warga sekitar juga ikut terkejut dengan penemuan ini.

Siapa sangka, di tengah kehidupan sehari-hari mereka, ada kerangka manusia yang terjebak di dasar saluran air.

Baca Juga: Review Santai Samsung Galaxy Z Fold6, Smartphone Terbaik untuk Produktivitas 2024?

Penjaga rumah pompa, warga setempat, hingga pekerja proyek pembangunan penyaring sampah di lokasi tersebut menjadi saksi awal dari temuan mengejutkan ini.

Menurut pengawas proyek, Rosyid, selama pembangunan penyaring sampah yang selesai pada Agustus 2024, debit air di saluran tersebut sempat dialihkan ke Sungai Kali Jagir.

Hal ini menyebabkan air di lokasi penemuan menjadi surut. Dugaan sementara, kerangka manusia itu sudah tersangkut di sana sebelum Agustus ketika debit air masih penuh.

Baca Juga: Cara Mengaktifkan Kartu Telkomsel yang Hangus: Solusi Mudah untuk Nomor yang Hilang

“Saat di bawah (sungai) saya lihat ke belakang, ada tulang memang, cuma belum tahu ada tengkorak. Setelah melihat (tengkorak) saya langsung lapor ke pengawas proyek,” ujar Mudi, penjaga pintu air.

Hingga kini, banyak pertanyaan yang belum terjawab. Siapa pemilik kerangka-kerangka tersebut? Bagaimana mereka bisa berakhir di dasar saluran air?