HUKAMANEWS - Hari ini, suasana di ruang seleksi Calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029 pasti akan memanas.
Bukan cuma soal pertanyaan-pertanyaan maut dari tim panitia seleksi (Pansel), tapi juga karena tes wawancara digelar secara terbuka.
Wartawan boleh meliput, tapi jangan harap bisa siaran langsung!
Ketua Pansel KPK, Muhammad Yusuf Ateh, punya alasan jelas kenapa aturan ini harus diterapkan.
“Wartawan masuk saja, yang penting jangan disiarkan live (langsung). Soalnya kan yang besok jadi enggak adil kan. Jadi sudah belajar-belajar,” ucap Ateh sehari sebelum tes, pada Selasa (17/9/2024).
Seperti di balik layar sebuah reality show, hanya saja tanpa eliminasi on the spot, aturan ini memastikan semua capim punya kesempatan yang sama.
Baca Juga: Dampak Gempa di Wilayah Kabupaten Bandung, PT KCIC Batalkan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
Tentu, wartawan mungkin sedikit kecewa karena mereka harus menahan diri dan tidak memberikan update langsung di media sosial.
Tetapi, demi keadilan bagi para calon pimpinan KPK yang akan menghadapi tes di hari berikutnya, langkah ini tampaknya bisa dipahami.
Setidaknya, bagi sebagian dari kita yang pernah merasakan "nyontek" soal ujian dari gelombang pertama, pasti mengerti maksudnya.
Tes wawancara ini menjadi ajang untuk menentukan siapa yang pantas duduk di kursi panas pimpinan KPK.
Dari 10 kandidat yang tersisa, mereka harus menghadapi 11 penguji.
Bayangkan saja, seperti audisi penyanyi, tapi bedanya di sini yang ditanya adalah soal hukum dan integritas.
Artikel Terkait
Daftar Lengkap 236 Kandidat Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Ada Sejumlah Nama Besar Termasuk Eks Ketua Komisi III Pieter C Zulkifli
Capim KPK Ali Imron, Siap 'Satu Peti Mati' Jika Terlibat Korupsi! Begini Tekadnya Bersihkan Korupsi di Indonesia!
Daftar 7 Capim KPK yang Lulus Tes Tulis, Terdiri dari Jenderal dan Purnawirawan Polisi, Kira-Kira Siapa Saja yang Berhasil? cek Di sini!
Tiga Perwira Polri Melaju ke Tahap Lanjutan Seleksi Capim KPK, Akankah Polri Kuasai Kursi Pimpinan Lembaga Anti Korupsi ini?