Jadi, kalau ada yang menyangka ini seperti ajang pencarian bakat di televisi, jangan salah.
Para capim akan diuji habis-habisan untuk memastikan mereka memang layak memimpin lembaga yang punya tugas super berat ini.
Menurut Ateh, masalah utama adalah soal keadilan. Jika wartawan dibiarkan siaran langsung, peserta yang belum giliran bisa belajar dari jawaban yang sudah diberikan capim lain.
"Yang besok bisa menyiapkan lebih baik dari gelombang pertama,” ungkapnya santai.
Tapi, di balik kesantaian Ateh, ada strategi yang cerdas. Dia tidak mau tes wawancara ini jadi ajang "curang-curangan."
Ini soal integritas, yang mana seharusnya menjadi poin utama para calon pimpinan KPK, kan?
Pelaksanaan tes ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 17-18 September 2024. Jadwalnya cukup padat, dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB setiap harinya.
Yang menarik, wawancara ini dihadiri oleh 9 anggota pansel dan 2 panelis tamu.
Dengan jumlah penguji yang banyak ini, para capim tentunya harus menyiapkan mental dan fisik agar tidak grogi di depan mereka.
Tapi ya, sekali lagi, tidak semua bisa dinikmati secara live oleh publik.
Kita hanya bisa mendengar dan melihat apa yang terjadi dari liputan wartawan, tanpa bocoran-bocoran real-time.
Mungkin ini salah satu bentuk transparansi terbatas yang agak berbeda.
Artikel Terkait
Daftar Lengkap 236 Kandidat Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Ada Sejumlah Nama Besar Termasuk Eks Ketua Komisi III Pieter C Zulkifli
Capim KPK Ali Imron, Siap 'Satu Peti Mati' Jika Terlibat Korupsi! Begini Tekadnya Bersihkan Korupsi di Indonesia!
Daftar 7 Capim KPK yang Lulus Tes Tulis, Terdiri dari Jenderal dan Purnawirawan Polisi, Kira-Kira Siapa Saja yang Berhasil? cek Di sini!
Tiga Perwira Polri Melaju ke Tahap Lanjutan Seleksi Capim KPK, Akankah Polri Kuasai Kursi Pimpinan Lembaga Anti Korupsi ini?