Banteng Makin Panas! Kader PDIP Berontak, Megawati Digugat Gara-Gara Jagoan Tak Direstui Maju Pilkada

PDIP sendiri, meski terkenal dengan loyalitas kadernya, tak luput dari gejolak internal seperti ini.

Bukan kali pertama kader banteng merasa tak puas dengan keputusan DPP, khususnya terkait rekomendasi calon kepala daerah.

Fenomena ini, menurut Adi, juga terjadi di partai-partai lain.

"Memang wajar terjadi protes dan resistensi di dalam partai, terutama bagi mereka yang merasa sudah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil yang diharapkan," tambahnya.

Baca Juga: Rahasia Panjang Umur Kucing, Tips Keren Buat Bikin Anabul Hidup Sehat dan Bahagia Lama Banget!

Dalam politik, persaingan dan kompetisi tak hanya terjadi di luar partai, tetapi juga di dalamnya.

Rekomendasi dari partai merupakan elemen krusial dalam Pilkada.

Tanpa restu partai, seorang calon sulit untuk maju. Hal inilah yang mungkin menjadi sumber friksi di antara para kader PDIP.

Mereka yang merasa telah berjuang mati-matian untuk mendapatkan dukungan partai, tiba-tiba harus gigit jari ketika nama mereka tidak masuk dalam daftar rekomendasi. Kecewa? Tentu saja.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Sebutkan Tak Ada Hubungan Terjadinya Kanker Otak dengan Penggunaan Ponsel

Namun, pertanyaan besarnya adalah: apa yang membuat Megawati dan DPP PDIP tidak memberikan rekomendasi kepada kandidat yang diusulkan oleh para kader ini?

Apakah ada pertimbangan khusus, atau hanya masalah teknis? Di balik semua spekulasi ini, publik hanya bisa menebak-nebak, sementara drama internal PDIP terus berlangsung.

Dalam setiap partai politik, terdapat hierarki dan struktur yang menentukan arah kebijakan.

Baca Juga: Wow! Apple Rilis iPhone 6, Siap Jadi Tren 2024 dengan Intelligence dan Prosesor A18, Intip Yuk Fitur Canggih Lainnya!

Dalam kasus PDIP, keputusan terakhir tetap berada di tangan Megawati sebagai Ketua Umum.