Ia percaya bahwa yang paling penting adalah memperbaiki aspek-aspek fundamental di kota ini seperti infrastruktur, transportasi publik, dan penegakan hukum.
"Saya rasa, yang lebih dibutuhkan Jakarta adalah kebijakan-kebijakan yang nyata, bukan hanya sekedar solusi untuk kesehatan mental, tetapi juga untuk aspek-aspek yang lebih mendasar.
Misalnya, mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, serta memperbaiki pelayanan publik," tuturnya saat menjawab pertanyaan media.
Persaingan antar Bacagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 ini semakin menarik dengan hadirnya berbagai gagasan dari masing-masing calon.
Ridwan Kamil dengan ide "mobil curhat"-nya mungkin bisa menjadi solusi bagi sebagian warga, namun di sisi lain, Pramono Anung memilih pendekatan yang lebih sederhana dengan fokus pada introspeksi diri dan solusi konkret untuk permasalahan Jakarta.
Hasil akhir dari Pilkada ini tentu akan ditentukan oleh pilihan masyarakat Jakarta, yang pastinya menginginkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi kehidupan mereka.***
Artikel Terkait
Pilkada DKI Jakarta, PDIP Pilih Usung Pramono Anung dan Rano Karno, Bagaimana Nasib Anies dan Ahok?
Rano Karno Bongkar Isu Pramono Anung Titipan Istana di Pilkada 2024 DKI Jakarta
Profil Suswono, Mantan Menteri SBY yang Kini Dampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Jawaban Ridwan Kamil Saat Ditanya Najwa Shihab Atasi Macet Jakarta Bikin Gregetan, Curhat di Jalan Malah Bikin Macet Dong!
Ridwan Kamil Bikin Gebrakan dengan TOD, Solusi Gila-Gilaan Buat Rumah Murah di Jakarta, Siap Tinggal di Atas Pasar atau Stasiun?