Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Mencengangkan! Bukan Jam Tangan Eropa Magrong-Magrong, Tapi Hanya Seharga Rp 200.000 Saja!

photo author
- Rabu, 4 September 2024 | 18:05 WIB
Paus Fransiskus mengenakan jam tangan sederhana seharga Rp 200.000, mencerminkan kesederhanaan dan nilai-nilai spiritual yang ia anut. (INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE / HukamaNews.com)
Paus Fransiskus mengenakan jam tangan sederhana seharga Rp 200.000, mencerminkan kesederhanaan dan nilai-nilai spiritual yang ia anut. (INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE / HukamaNews.com)

Ia lebih memilih untuk tinggal di Kedutaan Besar Vatikan. Langkah ini tentu saja menegaskan komitmennya terhadap kesederhanaan dan ketulusan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat Katolik.

Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa, 3 September 2024, dan akan berada di negara ini hingga Jumat, 6 September 2024.

Kunjungan ini tentunya menjadi momen penting bagi umat Katolik di Indonesia.

Baca Juga: Advokat Persaudaraan Islam Somasi RS Medistra Soal Larangan Hijab, Jika Tak Digubris Bakal Tempuh Jalur Hukum

Selama kunjungannya, Paus Fransiskus tidak hanya bertemu dengan para pemimpin gereja dan umat Katolik, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan kesederhanaan yang ia pegang teguh.

Harga jam tangan Paus Fransiskus yang hanya sekitar Rp 200.000 adalah simbol nyata dari filosofi hidupnya.

Dalam dunia yang sering kali terjebak dalam kemewahan dan materi, Paus Fransiskus mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan mengutamakan nilai-nilai spiritual di atas segala hal.

Baca Juga: Kesederhanaan Sri Paus vs Hedonisme dan Perilaku Korup Pejabat Indonesia

Pilihannya untuk mengenakan jam tangan Casio, mobil yang tidak terlalu mewah, dan menginap di tempat yang sederhana menggambarkan betapa konsistennya ia dengan prinsip-prinsip yang ia anut.

Melihat contoh seperti ini, banyak dari kita bisa belajar bahwa kesederhanaan bukanlah tentang apa yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita menjalani hidup dan berinteraksi dengan orang lain.

Paus Fransiskus memberikan kita pelajaran berharga tentang bagaimana memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual di atas segala bentuk kemewahan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X