Karena Hal Ini, Meta Batalkan Pengembangan Headset Mixed-Reality Pesaing Apple Vision Pro, Cek Alasannya di Sini!

Penjualan Apple Vision Pro yang berjalan lambat, serta kritik terhadap harga tinggi dari headset kelas atas Meta yang sudah ada, Quest Pro, yang dijual seharga 1.500 dolar AS atau sekitar Rp23 juta, menambah kekhawatiran terhadap keberlanjutan proyek ini.

Meskipun proyek La Jolla telah dihentikan, Meta tidak sepenuhnya meninggalkan pengembangan teknologi virtual reality (VR) dan mixed reality (MR).

Perusahaan hanya memutuskan untuk menghentikan satu proyek headset premium yang dinilai terlalu mahal dan berisiko rendah permintaan pasar.

Baca Juga: Apakah Boleh Kucing Memakan Sayuran? Sayur Apa yang Aman untuk Anabul? Simak Penjelasannya di Sini!

Menurut beberapa rumor, Meta saat ini sedang mengembangkan Quest 4, yang diharapkan menjadi penerus dari Quest 3, serta versi yang lebih terjangkau dari Quest 3 itu sendiri.

Selain itu, Meta juga dilaporkan sedang mempersiapkan beberapa kacamata augmented reality (AR) baru yang kemungkinan akan diumumkan pada acara Connect berikutnya, yang dijadwalkan berlangsung pada 25 September 2024.

Andrew Bosworth, Chief Technology Officer (CTO) Meta, menegaskan melalui sebuah unggahan di platform Threads bahwa perusahaan memiliki banyak prototipe perangkat yang sedang dikembangkan setiap waktu.

Baca Juga: Fandy Lie, Adik Bos Sriwijaya Air Terlibat dalam Kasus Korupsi Timah Senilai Rp300 Triliun, Kejagung Telah Limpahkan Berkas Tahap 2

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun proyek La Jolla dihentikan, Meta masih berkomitmen untuk terus mengembangkan dan berinovasi dalam teknologi VR, MR, dan AR.

Dengan perkembangan ini, kita bisa berharap bahwa Meta akan memperkenalkan inovasi baru yang mungkin lebih sesuai dengan pasar dan memberikan pengalaman yang lebih terjangkau bagi pengguna.

Acara Connect yang akan datang bisa menjadi momen penting untuk melihat seperti apa langkah berikutnya dari Meta dalam perjalanan mereka di dunia VR, MR, dan AR.***