HUKAMANEWS – Siang yang terik di Jakarta berubah menjadi panas bukan hanya karena matahari yang bersinar terik, tetapi juga karena ribuan massa dari berbagai kelompok dan organisasi yang memadati area depan Gedung DPR RI.
Mereka datang dengan satu tujuan yang jelas: menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang sedang digodok di dalam rapat paripurna DPR hari ini.
Sejak pagi hari, sekitar pukul 09.30 WIB, massa yang terdiri dari anggota Partai Buruh, Partai Ummat, Walhi, serta berbagai kelompok mahasiswa, telah mulai berdatangan di depan Pintu Gerbang DPR RI sebelah utara yang menghadap Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Gempar! DPR Batalkan Rapat Paripurna, RUU Pilkada Gagal Disahkan, Ada Apa di Balik Layar?
Mereka tak datang dengan tangan kosong—spanduk, bendera, dan atribut organisasi berkibar di antara kerumunan, menunjukkan tekad bulat untuk menggagalkan pengesahan RUU Pilkada yang kontroversial ini.
Tak hanya aktivis dan politisi yang turut meramaikan aksi ini, sejumlah komedian ternama juga ikut ambil bagian dalam orasi yang dilakukan dari atas mobil komando.
Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, menjadi salah satu tokoh yang paling lantang menyuarakan protes.
Setelahnya, sederet komedian seperti Abdel, Arie Kriting, dan Bintang Emon, menggoyang massa dengan orasi mereka yang mengkritik tajam para anggota DPR dan Presiden Joko Widodo.
Aksi ini tak hanya menjadi ajang unjuk rasa, tapi juga sebuah perlawanan simbolis terhadap sistem politik yang dianggap semakin jauh dari aspirasi rakyat.
Dalam orasinya, Said Iqbal dengan tegas menyatakan bahwa RUU Pilkada ini hanya akan mempersempit ruang demokrasi dan mengkhianati suara rakyat yang sudah seharusnya menjadi penentu utama dalam pemilihan kepala daerah.
“Kita tidak butuh undang-undang yang hanya menguntungkan segelintir elit politik! Rakyat butuh pemilu yang adil dan jujur, bukan yang dikontrol oleh kekuatan uang dan oligarki!” seru Iqbal, disambut sorakan riuh dari massa yang semakin bersemangat.
Di sisi lain, para komedian yang terlibat dalam aksi ini tak ketinggalan melontarkan sindiran pedas mereka.
Arie Kriting, dengan gaya khasnya yang santai namun menohok, mengingatkan bahwa politik bukanlah panggung lawak di mana para politisi bisa seenaknya memaksakan kehendak tanpa memikirkan dampaknya terhadap rakyat.
Artikel Terkait
Muhammadiyah Mau Kelola Tambang, Anggota DPR Kaget! Apa Dampaknya untuk Politik dan Regulasi?
Komisi III DPR Desak Imigrasi Cekal Ronald Tannur, Biar Gak Kabur ke Luar Negeri Sebelum Putusan Hukum Tetap!
Atalia Praratya, Pilihan Fokus di DPR RI dan Mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta
Politik DPR dan Usia Minimum Calon Pilkada, Kaesang Pangarep dan Dinamika Kepentingan
Gempar! DPR Batalkan Rapat Paripurna, RUU Pilkada Gagal Disahkan, Ada Apa di Balik Layar?