Pengakuan Dede
Dede menjelaskan bahwa awalnya ia diundang oleh Aep ke Polres Cirebon untuk memberikan kesaksian.
Tiga hari setelah penangkapan delapan tersangka, Dede diminta untuk bersaksi atas kematian Vina dan Eky.
Saat itu, Dede merasa bingung dan takut karena tidak mengetahui secara langsung peristiwa yang terjadi.
“Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa? Cuma saya bingung, saya takut, saya kan gak ngerti hukum. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali,” tambahnya.
Dede mengaku bahwa ia diarahkan oleh Aep dan Rudiana untuk memberikan keterangan palsu.
Ia diminta untuk mengatakan bahwa ada pelemparan batu oleh delapan tersangka dan adanya pengejaran.
Keterangan tersebut dicatat dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai kesaksian resmi.
Dampak dan Reaksi Publik
Pengakuan Dede ini memunculkan berbagai reaksi dari publik. Banyak yang merasa prihatin dengan situasi yang dihadapi Dede dan dengan bagaimana kasus ini ditangani.
Pengacara dan aktivis hukum juga memberikan tanggapan tentang dampak dari pengakuan ini terhadap putusan kasus dan keadilan bagi korban.
Baca Juga: Benarkah Gibran Mundur Sebagai Wakil Presiden Terpilih? Cek Fakta Lengkapnya di Sini!
Dede menyatakan bahwa ia merasa semakin bersalah setelah melihat delapan orang tersebut dijatuhi hukuman berat.
Artikel Terkait
Kupas Tuntas Misteri Penghapusan Nama Andi dan Dani dari DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Simak Alasannya
Kabareskrim Susno Duadji Sentil Polda Jabar Soal Penangkapan Pelaku DPO Kasus Vina Cirebon
Komentar Susno Duadji Soal Kasus Vina Cirebon: Penetapan Pegi Setiawan Sebagai Tersangka Pembunuhan Memerlukan Bukti yang Lebih Kuat
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Apakah Pegi Setiawan Pelaku Sebenarnya? Eks Kabareskrim Susno Duadji Angkat Bicara
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Terkait Kasus Vina Cirebon Dimulai, Polda Jabar Hadir dengan 15 Anggota Tim Hukum