Oleh karena itu, pengawasan yang ketat harus tetap dilakukan hingga proses rekapitulasi suara selesai.
Pada Pilkada 2020, Bawaslu mencatat total 5.334 kasus pelanggaran terkait pemilu.
Dari jumlah tersebut, 1.532 kasus terkait pelanggaran administrasi, 292 kasus terkait pelanggaran kode etik, dan 182 kasus terkait pelanggaran pidana pemilihan.
Selain itu, Bawaslu juga menangani 1.570 kasus pelanggaran hukum lain terkait pemilihan.
Bagja juga menyebutkan bahwa dari jumlah total kasus pelanggaran tersebut, 161 kasus sampai pada putusan pengadilan negeri, dan 34 kasus sampai pada putusan pengadilan tinggi.
Data ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran yang terjadi dalam setiap pemilu, sehingga diperlukan upaya yang lebih untuk meningkatkan integritas proses pemilu.
Dalam konteks ini, kerja sama antara penyelenggara pemilu, pengawas, dan aparat penegak hukum sangat penting.
Bagja mengharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk mencegah dan menangani pelanggaran pemilu dengan tegas.
Baca Juga: Cara Mudah Padankan NIK Jadi NPWP, Ikuti Langkah-Langkah Sebelum Batas Akhir 30 Juni 2024
"Teman-teman polisi, jaksa harus dikasih tahu ini biar bukan cuma joke (candaan, red.) penyelenggara," ujarnya.
Dengan adanya upaya pencegahan dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu dapat diminimalkan.
Integritas dan kepercayaan publik terhadap proses pemilu harus tetap dijaga demi keberlangsungan demokrasi yang sehat di Indonesia. ***
Artikel Terkait
PDIP Beri Sinyal Tidak Akan Mendukung Anies-Sohibul Di Pilkada Jakarta 2024, Memilih Untuk Mengusung Kader Internal Sebagai Calon Gubernur
Kesepakatan KIM Di Pilkada 2024, Ridwan Kamil Maju Di Jakarta, Dedi Mulyadi Di Jabar, Strategi Kuat Untuk Meraih Kemenangan Signifikan
Anies dan PKS di Pilkada Jakarta 2024, Peluang Menang Besar atau Cuma Angin Surga? Cek Faktanya di Sini!
Susi Pudjiastuti Jadi Incaran PDIP untuk Pilkada Jabar 2024, Pengamat UI Beberkan Faktor Kuatnya di Wilayah Pangandaran
Pilkada 2024 di Pulau Jawa, PAN Siap Hadirkan Kejutan dengan Kandidat Unggulan
PAN Sebut Pilkada 2024 di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar Dinamis, Siap Berikan Kejutan Dengan Strategi Kader Potensial