Misalnya, serangan siber yang terjadi beberapa bulan lalu di Arab Saudi oleh hacker Iran memberikan dampak yang lebih berat dan kompleks.
Untuk menghadapi situasi ini, pemerintah telah melakukan berbagai langkah pemulihan.
Tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan forensik digital untuk mengidentifikasi pelaku dan modus operandi serangan.
Selain itu, mereka juga fokus memulihkan layanan publik yang terdampak secepat mungkin.
Budi Arie juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melaporkan perkembangan pemulihan PDNS 2 secara berkala.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani serangan siber dan upaya untuk meningkatkan keamanan siber nasional.
Baca Juga: Jawa Barat Catat 535.644 Kasus Judi Online, Polda Jabar dan Satgas Lakukan Langkah Tegas
Sebelumnya, sejumlah layanan publik sempat mengalami kendala akibat serangan siber ini.
Pada tanggal 20 Juni 2024, sistem Autogate Ditjen Imigrasi mengalami gangguan yang menyebabkan antrian panjang di berbagai titik imigrasi.
Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dalam proses pemulihan, pemerintah berfokus pada memperbaiki sistem yang terdampak dan memastikan bahwa serangan serupa tidak terjadi di masa mendatang.
Budi Arie juga menyampaikan pentingnya setiap kementerian dan lembaga memiliki cadangan data untuk mengantisipasi situasi darurat seperti ini.
Serangan siber terhadap PDNS 2 ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak tentang pentingnya keamanan siber. Dengan semakin canggihnya teknologi, ancaman siber juga semakin kompleks.
Artikel Terkait
KPK Luncurkan Bus Antikorupsi ke Daerah untuk Antisipasi Serangan Fajar Pilkada 2024
Taktik Phishing via Dropbox Mengincar Staf Keuangan, Waspada Serangan Siber Terbaru!
Gencar Serangan di Gaza, Israel Proyeksikan Konflik Berlanjut 7 Bulan Lagi
Serangan Ransomware Lockbit 3.0 Lumpuhkan Pusat Data Nasional, BSSN dan Kominfo Langsung Gercep!
Daftar 10 Negara yang Paling Sering Menjadi Target Serangan Siber Hacker, Indonesia Urutan ke Berapa?