Ironi OTT KPK, Alexander Marwata Sebut OTT Sebagai Hiburan Agar Masyarakat Senang

photo author
- Sabtu, 22 Juni 2024 | 18:08 WIB
Ilustrasi Gedung KPK. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi  Alexander Marwata baru-baru ini membuat pernyataan yang mengundang kontroversi terkait Operasi Tangkap Tangan KPK (OTT KPK).
Ilustrasi Gedung KPK. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata baru-baru ini membuat pernyataan yang mengundang kontroversi terkait Operasi Tangkap Tangan KPK (OTT KPK).

"Kami sekarang lebih banyak memfokuskan pada penanganan perkara yang potensi kerugian negaranya besar dan asset recovery-nya besar. Dan itu terjadinya di mana? Di BUMN, di lembaga-lembaga instansi pemerintahan dengan anggaran tinggi. Itu yang kita fokus ke sana," ujar Alex. 

Meski demikian, lanjutnya, perubahan metode pengusutan korupsi di KPK itu tidak serta merta meninggalkan OTT yang identik dengan lembaga antirasuah tersebut.

 Baca Juga: Bongkar Tiga Situs Judi Online, Polri Ungkap Perputaran Uang Capai Rp1 Triliun, Simak Detail Operasi dan Barang Buktinya di Sini!

Berdasarkan hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada 27 Mei-2 Juni 2024 menunjukkan, KPK menjadi lembaga dengan citra positif paling rendah. 

Menurut survei, KPK mendapatkan angka citra positif sebanyak 56,1 persen. Sementara, sebanyak 33,4 persen menyatakan buruk dan 10,5 persen mengaku tidak tahu. 

Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi lembaga dengan citra positif berdasarkan survei tersebut. Survei menunjukkan, 89,8 persen menilai TNI punya citra baik. Hanya 2,9 persen yang menyatakan buruk dan 7,3 persen tidak tahu.

 Baca Juga: Adu Canggih Dua Platform Smart TV: Android TV vs Google TV, Mana yang Juara?

Adapun pernyataan Alexander Marwata yang menyebut OTT KPK sebagai hiburan masyarakat menuai berbagai kritik dari berbagai pihak. Para kritikus berpendapat bahwa OTT bukan semata-mata hiburan, melainkan upaya serius dalam pemberantasan korupsi. 

Mereka khawatir bahwa pernyataan pimpinan KPK ini dapat mencederai independensi lembaga antirasuah dan menggeser fokus pemberantasan korupsi dari penegakan hukum menjadi pencitraan.

Di sisi lain, beberapa pihak memahami maksud Alexander Marwata. Mereka berpendapat bahwa OTT memang menarik perhatian publik dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu korupsi. Namun, mereka menekankan bahwa OTT bukan satu-satunya indikator keberhasilan KPK dalam pemberantasan korupsi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X