Terbongkar! Muhammadiyah Blak-blakan Ungkap Alasan Tarik Dana dari BSI, Ternyata Lantaran Hal Ini!

Lebih lanjut, Gunawan Budianto menjelaskan bahwa penarikan dana oleh Muhammadiyah bukan semata-mata reaksi emosional, namun juga didasarkan pada pertimbangan teknis yang matang.

Muhammadiyah merasa bahwa BSI tidak hanya cenderung mendukung perusahaan besar, tetapi juga menerapkan margin yang tinggi pada proyek-proyek yang didanai.

Hal ini tentu saja berdampak negatif bagi UMKM yang membutuhkan dukungan finansial dengan biaya yang lebih terjangkau.

Baca Juga: 4 Peralatan Rumah Tangga Canggih yang Bisa Meringankan Pekerjaan di Rumah

Dalam surat yang dirilisnya, PP Muhammadiyah juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor penarikan dana ini adalah untuk mengurangi risiko penumpukan dana di satu bank saja.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk menjaga keamanan dan stabilitas finansial organisasi serta sebagai upaya untuk mendorong kompetisi sehat di antara bank-bank syariah.

Ketua PP Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup, Anwar Abbas, menegaskan bahwa keputusan ini diambil bukan untuk merugikan pihak manapun, namun semata-mata sebagai langkah preventif yang dianggap perlu.

Baca Juga: Kenali 5 Antivirus untuk Perlindungan Maksimal Komputer, Dijamin Virus Auto Minder!

Dia juga menambahkan melalui pernyataan tertulisnya bahwa, "bank-bank syariah lainnya yang menjadi tujuan penarikan dana tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan."

Secara keseluruhan, langkah Muhammadiyah untuk menarik dana dari BSI bukan hanya sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap prioritas pembiayaan yang dinilai tidak adil, tetapi juga sebagai strategi untuk menjaga keberagaman dan stabilitas keuangan.

Keputusan ini memunculkan berbagai pertanyaan tentang arah ke depan hubungan antara Muhammadiyah dan BSI serta dampaknya terhadap sektor UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi rakyat. ***