Polwan Diduga Bakar Suami, Polisi Beberkan Motif di Balik Kasus Tragis di Mojokerto

HUKAMANEWS - Tragedi kelam baru-baru ini mengguncang Kota Mojokerto, Jawa Timur, dimana seorang polisi wanita (polwan) diduga keras melakukan tindakan pembakaran terhadap suaminya yang juga seorang anggota kepolisian.

Kasus yang memilukan ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal tetapi juga menyeruak ke tingkat nasional.

Menurut sumber resmi yang dilansir HukamaNews.com, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dari Karopenmas Divisi Humas Polri mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut kini berada di tangan Polda Jawa Timur, dengan investigasi yang mencakup berbagai aspek, termasuk motif ekonomi yang berkaitan dengan judi online.

Baca Juga: MK Menolak Gugatan PDIP Terhadap PAN Di Dapil Kalsel II, Detail Keputusan Dan Dampaknya

Mabes Polri telah secara resmi memberikan tanggapan terhadap kasus yang terjadi pada tanggal 8 Juni 2024 tersebut.

Brigjen Trunoyudo menegaskan bahwa saat ini Mabes Polri memberikan kepercayaan penuh kepada Polda Jatim untuk menangani kasus ini dengan langkah-langkah yang proporsional dan sesuai prosedur.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Jatim untuk mendalami kasus ini, termasuk aspek judi online yang diduga menjadi pemicu," jelasnya di Jakarta.

Baca Juga: KPK Sentil Putusan MA Terkait Syarat Usia Kepala Daerah di Pilkada 2024 yang Dibatalkan

Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Dirmanto, pihaknya telah menetapkan Briptu FN, istri korban, sebagai tersangka utama dalam kasus pembakaran ini.

Briptu FN yang berdinas di Polres Mojokerto Kota dilaporkan telah melakukan tindakan tersebut di rumah mereka yang berlokasi di kompleks Asrama Polisi.

"Penetapan tersangka ini didasarkan pada bukti awal dan hasil gelar perkara sementara," ujar Dirmanto.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Harun Masiku, Merasa Kedinginan Selama Pemeriksaan Di Gedung Merah Putih

Peristiwa tragis ini terjadi ketika Briptu RWD, suami Briptu FN, mengalami luka bakar yang sangat serius.

Menurut laporan medis dari RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Briptu RWD menderita luka bakar sebesar 96 persen dari total tubuhnya dan sayangnya, nyawanya tidak tertolong.

"Korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 9 Juni 2024, pukul 12.55 WIB, setelah berjuang melawan luka-luka yang dideritanya," tambah Dirmanto dengan nada berduka.