HUKAMANEWS - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) telah mengumumkan pengiriman kembali puluhan personel ke Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, sebagai respons terhadap erupsi terbaru Gunung Ruang.
Kejadian ini menarik perhatian publik seiring dengan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, termasuk pemberian status Awas, level tertinggi dalam skala kebencanaan.
Pada dini hari, tepatnya pukul 02.35 WITA, Gunung Ruang kembali menunjukkan gejala peningkatan aktivitas.
Baca Juga: Kucing Kesayangan Cacingan? Jangan Panik! Ini Dia Cara Mengatasinya dengan Aman dan Efektif
Erupsi yang terjadi mengeluarkan kolom abu dan bebatuan setinggi 2.000 meter, disertai dengan suara gemuruh dan gempa yang dirasakan terus menerus. Situasi ini memicu kekhawatiran besar terhadap keselamatan dan keberlangsungan hidup warga di sekitar gunung tersebut.
"Tim rescue masih dalam pergerakan menuju kembali ke sana, setelah sebelumnya Kamis lalu ditarik mundur," ujar Kepala Kantor SAR Manado, Monce Brury, dikutip hukamanews.com dari PVMBG.
Penarikan personel Basarnas sebelumnya adalah respons terhadap tanda-tanda penurunan aktivitas gunung, namun dengan kondisi terkini, tim SAR Manado diberangkatkan kembali menggunakan kapal SAR laut untuk membantu penanganan darurat.
Baca Juga: Razia Judi Online: Polri Tetapkan 3.145 Tersangka dalam 1.988 Kasus! Cek Faktanya di Sini!
Jumlah personel yang diberangkatkan tetap sama, yakni sebanyak 34 orang, yang terdiri dari awak kapal dan tim rescue.
Tugas mereka tidak hanya terfokus pada evakuasi, tapi juga penyaluran logistik dan upaya pertolongan darurat lainnya.
Ini menunjukkan keseriusan dan kesiapsiagaan Basarnas dalam menghadapi bencana alam.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), peningkatan status Gunung Ruang menjadi level IV merupakan langkah preventif yang penting untuk melindungi warga.
PVMBG juga mengingatkan tentang potensi tsunami yang bisa terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunung ke dalam laut, yang menambah kompleksitas dari bencana ini.
Kabar ini juga diikuti oleh laporan bahwa dampak erupsi seperti hujan abu dan bebatuan kerikil memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan erupsi sebelumnya pada 17 April 2024.
Artikel Terkait
Fenomena Unik, Apakah Monyet Ekor Panjang yang Turun Gunung di Dago Bandung Ada Kaitannya dengan Gempa Sesar Lembang? Simak Penjelasannya di sini
Makin Menjadi di Bandung, Monyet Ekor Panjang Turun Gunung, Pertanda Alam atau Pencarian Makan?
Pendaki Asal Semarang Meninggal di Gunung Agung, Simak Kronologi dan Penyebab hingga Proses Evakuasi Selama 27 Jam
Kebakaran Gudang Amunisi TNI AD di Gunung Putri, Warga Dievakuasi, Petugas Damkar Bekasi Berjuang Padamkan Api
Kemana Warga Mengungsi Setelah Gunung Ruang Mengeluarkan Erupsi
WASPADA! Gunung Ruang Kembali Erupsi, PVMBG: Status Naik Level Awas