HUKAMANEWS - Libur Lebaran telah berlalu dan kota Jakarta kembali berdenyut dengan aktivitas rutinnya.
Namun, dibalik gemerlapnya kehidupan kota, ada masalah serius yang terus mengintai: kualitas udara yang memburuk.
Data terbaru dari situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan bahwa Jakarta telah merosot ke dalam daftar lima kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Pada pagi ini, Rabu 17 April 2024, indeks kualitas udara (AQI) mencapai angka 151, menyebabkan Jakarta masuk dalam kategori udara tidak sehat.
Ini menjadi pukulan bagi kota yang sedang berjuang untuk pulih dari dampak pandemi.
Pertumbuhan lalu lintas yang kembali padat menjadi salah satu penyebab utama penurunan kualitas udara.
Setelah libur Lebaran, jalan-jalan di Jakarta mulai dipadati kendaraan, memicu peningkatan emisi gas buang dan partikel halus.
Hal ini mengakibatkan kualitas udara di Ibukota semakin memburuk, dengan tingkat fokus pada partikel halus (PM) 2.5 yang sangat mengkhawatirkan.
Data menunjukkan bahwa Jakarta bukanlah satu-satunya kota yang terkena dampak buruk ini.
Baca Juga: Memahami Status Seseorang dalam Proses Hukum Pidana: Terlapor, Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana
Beberapa kota lain di Asia Tenggara juga mengalami masalah serupa. Kathmandu, Hanoi, Yangon, dan Chiang Mai juga masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan lingkungan dan dampak aktivitas kota terhadap udara yang kita hirup setiap hari.
Meskipun demikian, ada juga catatan positif dari pemerintah terkait kualitas udara Jakarta.
Artikel Terkait
Lepas PPKM, Tetap Jaga Kualitas Udara di Lingkunganmu
Kualitas Udara di Jakarta Buruk , Jaga Kualitas Oksigen Dalam Tubuh
Siap-siap! Penonaktifan NIK KTP Jakarta tapi Domisili di Daerah Lain Dimulai Pekan ini
Pantau Arus Balik Pemudik, Polres Jakarta Timur Siaga di Stasiun Jatinegara dan Terminal Bus Kampung Rambutan
SIAP-SIAP! Pemprov DKI Jakarta Ajukan Penonaktifan 92 Ribu NIK Warga, Langkah Awal Program Penertiban KTP