“Secara prinsip memang sudah ada kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan, namun untuk kesempatan yang riil masih perlu waktu," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa tantangan kesetaraan gender adalah isu global yang memerlukan kerja sama lintas negara.
Women Speakers' Summit 2024 menawarkan platform bagi para pemimpin perempuan untuk berbagi pengalaman dan gagasan dalam menghadapi berbagai krisis global.
Dengan dua agenda forum diskusi yang fokus pada 'Pendidikan dalam kesetaraan, Kesehatan dan Perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan' serta 'kesetaraan gender, paritas dan pemberdayaan dalam politik, teladan perempuan', konferensi ini berupaya mendefinisikan kembali peran perempuan dalam politik dan masyarakat.
Kesimpulannya, pertemuan antara Puan Maharani dan Yaël Braun-Pivet bukan hanya menandakan solidaritas antar pemimpin perempuan, tapi juga sebagai langkah maju dalam perjuangan kesetaraan gender.
Lewat diskusi yang hangat dan konstruktif, mereka menunjukkan bahwa perempuan memegang peran penting dalam menentukan arah masa depan dunia yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Kedepannya, harapan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan semakin nyata dengan adanya dukungan dan kerja sama antara negara-negara di seluruh dunia.***
Artikel Terkait
Puan Maharani dan Cak Imin Absen di Rapat Paripurna DPR, Sinyal Kuat Isu Hak Angket Pilpres 2024?
Ganjar Pranowo Bantah Tudingan Gratifikasi di Pemilu 2024, Berbanding Kebalik dengan Laporan IPW ke KPK
Prediksi Prabowo Subianto dan Kebijakan Baru, Apakah Masa Depan Ekonomi Indonesia Bercahaya? Simak Penjelasannya di Sini
Transparansi Pemilu 2024, KPU Berinovasi dengan Sirekap, Mengapa Diagram Suara Hilang? Simak Penjelasannya di Sini!
Kolaborasi Baru DPR RI dan Parlemen Kanada, Mendorong Kesetaraan Gender dan Energi Terbarukan
Cegah Kepadatan Arus Mudik 2024, Imbauan Tidak Cuti Bersamaan untuk Antisipasi Puncak Libur Lebaran