Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, menilai langkah RK tak akan berjalan mulus.
Meski demikian, RK dinilai telah melakukan sejumlah strategi yang melibatkan psikologi untuk membangun popularitas dan elektabilitas.
Ujang Komarudin menyatakan bahwa RK perlu memperhatikan beberapa faktor kunci.
Pertama, Jakarta memiliki banyak komponen masyarakat Jawa, yang menjadi pertimbangan penting.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Hormati Putusan PN Jakarta Selatan yang Tolak Gugatan Aiman Witjaksono
Kedua, masyarakat Betawi memiliki kecenderungan tertentu, yang bisa menjadi faktor penentu.
Ketiga, RK perlu menyelesaikan persoalan di Jabar yang belum tuntas saat menjabat sebagai gubernur.
Pertarungan Tanpa Gentar: Sahroni vs. Ridwan Kamil
Dalam responsnya terhadap potensi pertarungan dengan RK, Sahroni memberikan klarifikasi terkait unggahan di Instagram.
Baca Juga: Penganugerahan Pangkat Istimewa TNI untuk Prabowo Sesuai UU, Pengamat: Mestinya Sejak 2022
Baliho bertuliskan "Dari Tanjung Priok Untuk Jakarta" bukanlah sinyal bahwa ia akan maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Sahroni menegaskan bahwa hal itu hanya kebetulan, bukan untuk menanggapi baliho RK yang menyatakan "OTW Jakarta nih."
Meski belum memberikan pernyataan resmi tentang keterlibatannya dalam Pilkada DKI Jakarta, Sahroni menyatakan bahwa jika harus melawan RK, ia tidak gentar dan bahkan menyebut RK sebagai lawan yang terlalu mudah.
Baca Juga: Kenalkan Catnip pada Kucing Anda, Kaya Manfaat dengan Memberikan Kebahagiaan Untuk Anabul Tersayang
Pilgub DKI Jakarta 2024 menjadi pertarungan menarik antara pengalaman dan popularitas.
Artikel Terkait
Politisi PDI Perjuangan Ini Bongkar Ada Operasi Senyap Loloskan Partai Gurem Bisa Melenggang ke Senayan
Jokowi Angkat Prabowo Jadi Jenderal TNI, Apresiasi Dedikasi Luar Biasa untuk Negeri
Mengapa Pemilu di Indonesia Selalu Dilaksanakan Hari Rabu? Ternyata Ini Alasannya
Pengurus Ponpes Akui Korban Santri yang Tewas Terpeleset di Kamar Mandi, Faktanya Tubuh Korban Penuh Luka-luka
Universitas Pancasila Beri Respons Cepat Atas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual oleh Rektor, Pelaku Dinonaktifkan
Penganugerahan Pangkat Istimewa TNI untuk Prabowo Sesuai UU, Pengamat: Mestinya Sejak 2022