Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi kebudayaan Juga Jadi Perhatian Utama Prabowo Gibran

photo author
- Sabtu, 3 Februari 2024 | 17:50 WIB
Prabowo di acara Imlek yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok di Jakarta pada hari Jumat (2/2/2014). TKN PRabowo Gibran tegaskan komitmen untuk melakukan konservasi budaya bangsa.
Prabowo di acara Imlek yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok di Jakarta pada hari Jumat (2/2/2014). TKN PRabowo Gibran tegaskan komitmen untuk melakukan konservasi budaya bangsa.

HUKAMANEWS - Pemanfaatan dan konservasi terhadap kekayaan bangsa Indonesia menjadi isu yang konsisten diusung oleh Pasangan Calon Nomor urut 2, Prabowo Gibran.

Komandan Tim Komunikasi TKN, Budisatrio Djiwandono menjelaskan konservasi yang akan dilakukan oleh Prabowo Gibran tidak hanya terbatas pada sumber daya alam, namun juga  konservasi kebudayaan bangsa. Dia kemudian menjabarkan program yang diluncurkan untuk mencapai misi tersebut.

“Bagi Prabowo Gibran, konservasi kekayaan bangsa Indonesia tidak hanya soal alam, tapi juga soal konservasi budaya Indonesia. Inilah yang menjadi identitas bangsa, akar nasionalisme kita, serta hal yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita nanti,” kata Budisatrio di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga: Detik-detik Penggerebekan Dramatis Bos Kartel Narkoba Meksiko di Terminal Nganjuk Jawa Timur

Hal pertama yang harus dilakukan, lanjut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut, adalah meningkatkan anggaran untuk bidang kebudayaan.

“Sesuai dengan visi misi kita di Astacita ke-8, anggaran untuk penelitian dan pelestarian situs budaya sejarah akan kita tingkatkan. Termasuk dengan menyiapkan dana abadi kebudayaan. Ini penting semua pihak yang berkecimpung di kebudayaan mendapat gairah baru,” terang Budisatrio.

Konservasi budaya Indonesia tersebut, lanjut Budisatrio, akan ditempuh Prabowo Gibran dengan melakukan modernisasi tata kelembagaan dalam Program Nasional Perlindungan Warisan Budaya. Program ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile). 

Baca Juga: Bikin Sedih! Tapi Inilah Alasan Kenapa Kucing Tidak Akan Masuk Surga, Simak Penjelasan Mengenai Konsep Akhirat dalam Islam

“Yang sifatnya berwujud itu seperti motif batik, pakaian adat, prasasti, istana, keraton, candi, alat musik. Yang tidak berwujud itu seperti cerita rakyat, bahasa ibu, peribahasa dan kearifan lokal, termasuk lagu-lagu tradisional. Ini kekayaan bangsa, harus di konservasi,” jelas Budisatrio.

Untuk melestarikan budaya yang berwujud, Budisatrio menegaskan akan dilakukan revitalisasi cagar-cagar budaya yang ada.

“Saat ini masih banyak situs warisan budaya Indonesia yang menghadapi resiko kerusakan. Kita akan revitalisasi bangunan-bangunan kuno dan cagar budaya. Ini penting sebagai wahana pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa, terutama bagi generasi muda,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Sebagai Pelaksana Tugas Menko Polhukam Gantikan Posisi Mahfud MD yang Sudah Mundur

Sementara untuk budaya tak berwujud, Prabowo Gibran akan membangun kesadaran pentingnya pelestarian budaya tradisional.

“Ini akan multidimensi dan multi-sektor. Kita harus tingkatkan partisipasi publik dengan skema kebanggaan berbudaya Indonesia. Mulai dari institusi pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, swasta, BUMN, semuanya harus terlibat dan berkolaborasi.” urai Budisatrio.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X