HUKAMA NEWS - Zina, dalam konteks ajaran Islam, adalah salah satu dosa besar yang harus dihindari umat Muslim.
Dalam kehidupan sehari-hari, zina menjadi perbuatan yang sangat tidak diinginkan karena konsekuensinya yang sangat berat.
Salah satu bentuk zina yang lebih serius adalah zina muhsan, yang melibatkan individu yang telah menikah.
Baca Juga: Skandal Korupsi di BPPD Sidoarjo, Pejabat Tersangka Potong Insentif ASN Rp2,7 Miliar
Mari kita telaah lebih dalam mengenai pengertian, dalil, serta hukuman yang terkait dengan zina muhsan.
Pengertian Zina Muhsan
Dilansir HukamaNews.com dari NU Online, Zina muhsan, menurut penjelasan dalam kitab Fiqih karya Umdatul Aulia dan Machnunah Ani Zulfah, M.Pd.I. (2021: 55), merujuk pada perbuatan zina yang dilakukan oleh individu yang telah sah menikah.
Ini mencakup baik suami, istri, janda, maupun duda yang sebelumnya telah menjalin hubungan yang sah secara agama.
Zina muhsan terjadi ketika mereka melakukan hubungan intim dengan individu yang bukan mahram mereka secara sadar dan tanpa paksaan.
Dengan kata lain, ini merupakan bentuk perselingkuhan yang terlarang menurut ajaran Islam.
Dalil Zina Muhsan
Al-Qur'an, sebagai sumber utama ajaran Islam, secara tegas melarang perbuatan zina.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Isra: 32).
Artikel Terkait
5 Fakultas Hukum Top di Indonesia Lengkap Rincian Biaya Kuliahnya, Calon Mahasiswa yang Bingung Merapat Sini!
KPK Sebut Personil Rutan KPK Berasal Dari Kementerian Hukum dan HAM
Tak Melanggar Hukum, Habiburokhman: Presiden Boleh Dukung Capres Manapun
Presiden Boleh Kampanye, Boleh Memihak, Anies Baswedan Tegaskan Kewenangan Presiden Merujuk Kepada Hukum, Bukan Selera Atau Kepentingan Kelompok
Hukum Karma dalam Islam Tidak Ada, yang Benar Siapa Berbuat Zalim Akan Ada Balasan, Entah di Dunia Atau di Akherat dan Itu Pasti
Presiden Boleh Berkampanye dan Berpihak, Tinjauan Hukum dan Etik