Indonesia Sebar Nyamuk Wolbachia Ingin Tiru Singapura? Negara Bersih yang Nyaris Tak Ada lagi Nyamuk

photo author
- Jumat, 1 Desember 2023 | 17:56 WIB
Ilustrasi nyamuK Wolbachia (pexel)
Ilustrasi nyamuK Wolbachia (pexel)

HUKAMANEWS.COM - Bisa dibilang Singapura merupakan negara paling bersih dan disiplin dalam soal aturan kebersihan.

Tak heran di Singapura kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) hampir tak terdengar.

Hal ini diungkap Tiktoker dengan akun @CEOOTB, dikutip pada Jumat, (1/12/2023).

Menurut pemilik akun seorang pria bahwa Singapura hampir tak ada nyamuk.

"Bukan tak ada tapi hampir gak ada karena beberapa tahun lalu di Singapura mereka menemukan sebuah nyamuk spesies baru yaitu nyamuk yang mandul," katanya.

Baca Juga: KTP Anda Disalahgunakan Oknum untuk Utang Pinjol? Begini Cara Jitu Mengatasinya

Nyamuk mandul yang dimaksud adalah nyamuk tersebut tidak bisa membuahi telur, jadi dengan sendirinya populasi berkurang karena tidak ada reproduksi lagi.

"Nah baru-baru ini di Indonesia nyamuk Wolbachia namanya itu adalah nyamuk yang dulunya itu dikembangkan di Singapura, sekarang sudah masuk Indonesia. Gunanya untuk mengendalikan populasi nyamuk," terang pria tersebut.

Ia pun menerangkan mengapa di suatu tempat bisa banyak nyamuk sementara tempat lain jarang atau bahkan tak ada nyamuk.

"Kenapa sih bisa banyak nyamuk di rumah kita, karena ada banyak genangan air, ada banyak nyamuk bertelur. Kenapa nyamuk bisa bertelur karena ada nyamuk pejantan dan nyamuk betina," tuturnya.

Baca Juga: Rempah Kunir, Jahe, dan Lada, Bisa Menjadi Pertolongan Pertama Atasi Diare

"Nah coba bayangin kalau semua nyamuk-nyamuk itu mandul, artinya ada sebuah rantai kehidupan yang berkurang jadi dengan berkurangnya nyamuk di daerah lain itu juga akan mengurangi terjangkitnya penyakit DBD," jelasnya.

Menurut pria tersebut mengapa pemerintah kemudian akan menyebarkan nyamuk Wolbachia.

"Sebenarnya konsepnya sesimpel itu, namun di Indonesia nyamuk Wolbachia katanya bisa bawa penyakit baru yang bisa mutasi. Gue gak tau kebenarannya tapi yang pasti yang bisa jawab ini adalah para peneliti, para ahli," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: TikTok

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X