Ada pula hubungan emosi, sosial, dan kultural yang mendalam dengan Indonesia sebanyak 36% serta peluang pekerjaan yang menarik , 29%. Lalu keinginan memberikan sumbangsih pada negara sebanyak 25% dan keinginan untuk menghabiskan masa pensiun di Indonesia sebanyak 20%.
Keinginan ini pun diperkuat dengan adanya pengaruh faktor ekonomi yang dianggap memberikan sentimen positif. Yaitu keyakinan pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia , sebanyak 65%.
Sementara itu meningkatnya permintaan akan kompetensi spesifik (skillset) di Tanah Air juga mendorong sebanyak 45%. Termasuk peluang untuk berbisnis atau berwirausaha dan munculnya industri baru yang cocok dengan keahlian sebanyak 29%.
"Maka meskipun jauh dari tanah air, dalam Pemilu 2024 kali, kami tetap kritis dalam mencari sosok yang benar - benar memiliki track record mampu membawa Indonesia melanjutkan semangat reformasi demokrasi yang sebelumnya dibangun, kembali berjalan lurus," tutup Sakaria Wielgosz dalam berbincangan Diaspora Berbicara kali ini.***
Artikel Terkait
Ribuan Sampah Baliho Kampanye Pemilu 2024 menumpuk di Kota Salatiga
Komisi II DPR RI Lihat Jawa Tengah Kian Siap Gelar Pemilu 2024
Dukung Pemilu 2024, BPJS Kesehatan Bantu Skrining Riwayat Petugas Penyelenggara Pemilihan Umum
Usulkan mengganti Tinta Pemilu dengan Warna Pink, Inilah Alasan Kaesang Pangarep...
Dominasi Pemilih Muda Gen Z Cukup Besar, Orangtua Diimbau Dorong Anaknya Aktif Nyoblos di Pemilu 2024 dan Jangan Golput