Namun, perlu dicatat bahwa konsep nyamuk Wolbachia bukanlah rekayasa genetik, seperti yang ditegaskan oleh R.A.
Adaninggar Primadia Nariswari dari Kementerian Kesehatan RI.
"Ini adalah bakteri alami yang sudah ada, bukan dibuat-buat," kata Nariswari.
Dia juga menjelaskan bahwa teknologi ini telah terbukti efektif dan aman dalam penelitian sejak 2011.
Kementerian Kesehatan RI tetap mendorong masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menggunakan metode 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, dan 3M tambahan: Mengganti air pada vas bunga dan menyiram tanaman).
Kesimpulannya, proyek nyamuk Wolbachia bukanlah konspirasi Bill Gates.
Ini adalah upaya serius untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Informasi yang akurat dan pemahaman yang lebih baik diharapkan dapat meredakan ketegangan dan meningkatkan dukungan masyarakat terhadap upaya pencegahan yang telah terbukti efektif. ***
Artikel Terkait
Sengaja Sebar Nyamuk Wolbachia, Siti Fadilah Supari Ngamuk. Segera Hentikan!
Mengenal NYAMUK WOLBACHIA, yang Membuat Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ngamuk
Komjen (Pol) Dharma Pongrekun: Sengaja Sebar 240 Juta Nyamuk Bionik Wolbachia Program Berbahaya Globalis!
Ramai Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia Karena Berbahaya, Kementerian Kesehatan Klaim Efektif Turunkan Penyebaran DBD
Apa itu Nyamuk Wolbachia? Serangga Hasil Rekayasa Genetik yang Katanyan Mampu Turunkan Penyebaran Demam Berdarah Dengue
Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Bali Mengundang Pro dan Kontra, Pemprov Bali Putuskan untuk Menunda: Masih Perlu Sosialisasi