HUKAMANEWS - Cuaca yang makin tak menentu dan suhu panas yang terasa setiap hari bukan cuma perasaan semata.
Ini bisa jadi sinyal bahwa Bumi sedang berada dalam kondisi krisis yang serius akibat pemanasan global.
Laporan ilmiah terbaru menunjukkan bahwa suhu rata-rata Bumi diprediksi bisa melonjak hingga 2,7 derajat Celsius pada akhir abad ini jika tidak ada langkah besar untuk mengurangi emisi karbon secara global.
Prediksi ini muncul dari riset yang dilansir oleh Phys.org, menyebutkan bahwa jika tren saat ini terus berlanjut, Bumi akan menghadapi kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Harimau Sumatera di Taman Rimba Riau, Si Uni Jadi
Fenomena ini sangat berkaitan dengan peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), metana, dan nitrogen oksida, yang jumlahnya terus meningkat sejak masa Revolusi Industri sekitar tahun 1850.
Data tahun 2023 menunjukkan bahwa 41 persen emisi CO2 berasal dari pembakaran batu bara, 32 persen dari kendaraan berbahan bakar fosil, dan 21 persen lainnya dari aktivitas industri yang menggunakan gas alam.
Akibatnya, tahun 2024 dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam catatan sejarah, dengan kenaikan suhu mencapai 1,5 derajat Celsius dibandingkan masa pra-industri.
Kenaikan ini sebenarnya telah melewati batas ambang yang diusulkan dalam Perjanjian Paris 2015, yaitu membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius.
Sayangnya, meski banyak negara telah menandatangani perjanjian tersebut, implementasinya masih jauh dari kata ideal.
Beberapa negara bahkan sempat mundur dari komitmennya, menjadikan target itu semakin sulit dicapai.
Lembaga Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) sebelumnya telah merancang empat skenario untuk memproyeksikan masa depan Bumi berdasarkan seberapa besar tindakan manusia terhadap emisi.
Skenario ini dikenal dengan istilah Representative Concentration Pathways (RCPs), meliputi:
Baca Juga: Kali Ini Rocky Gerung Galang Kampanye Selamatkan Bumi di Jambore Karhutla 2025 Siak Provinsi Riau