- RCP 2.6: Skenario optimistis dengan tindakan cepat dan emisi rendah.
- RCP 4.5 dan RCP 6.0: Skenario menengah dengan langkah mitigasi sedang.
- RCP 8.5: Skenario terburuk tanpa upaya berarti, dengan emisi yang sangat tinggi.
Untuk menjaga suhu global tetap di bawah 2 derajat Celsius, dunia seharusnya berada di jalur RCP 2.6.
Namun kenyataannya, saat ini Bumi berada di antara skenario RCP 2.6 dan 4.5, yang berarti ada kemungkinan besar suhu akan naik hingga 2,7 derajat Celsius pada 2100.
Sebagai tambahan, IPCC juga mengembangkan lima proyeksi sosial-ekonomi-politik yang dikenal dengan Shared Socioeconomic Pathways (SSPs), namun proyeksi ini dinilai perlu diperbarui mengingat sudah lebih dari satu dekade sejak dikembangkan.
Baca Juga: Jakarta Matikan Lampu Jalan Mulai Esok Jumat, Memperingati Hari Bumi 2025
Untuk menghindari lonjakan suhu yang mengancam ekosistem dan kehidupan manusia, dunia harus bergerak menuju penggunaan energi bersih 100 persen paling lambat pada tahun 2050.
Itu artinya, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil harus dihentikan, dan deforestasi harus segera dikendalikan.
Jika langkah ini bisa diterapkan secara menyeluruh, para ilmuwan memperkirakan peluang untuk menahan pemanasan global di angka 1,5 derajat Celsius akan meningkat hingga lebih dari 50 persen.
Namun tantangan terbesar bukan hanya pada sisi teknologi atau sumber daya, melainkan juga pada komitmen politik dan kebijakan yang berani dari semua negara.
Baca Juga: Sego Kethek Lambang Harmonisasi Manusia dan Alam Dalam Tradisi Sesaji Rewanda
Pemanasan global bukan lagi isu masa depan, tapi kenyataan hari ini yang perlu ditanggapi secara serius.
Karena jika tidak, masa depan anak cucu kita akan menghadapi kondisi iklim yang jauh lebih ekstrem, penuh bencana, dan sulit untuk dihuni.***
Artikel Terkait
Sampah di Jakarta Bakal Bejibun Selama Ramadhan, Kalau Tidak Dikontrol
Budiman Sudjatmiko Bicara Soal Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Fenomena Hujan Es di Yogyakarta, Bisa Jadi Tanda Peralihan Musim
Adaptasi Teknologi Desalinasi, Ratusan Warga Pekalongan Kini Bisa Minum Air
Sampai Hari ini, Semarang Baru Punya 23 Titik Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle