Menggaruk hanya akan memperparah kondisi dan bisa menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Untuk luka yang besar dan terbuka, disarankan untuk menutupnya dengan kain kasa agar tidak mengontaminasi barang-barang di sekitar atau menular ke orang lain.
Selain mandi, kebersihan tangan dan kuku juga harus diperhatikan.
Memastikan tangan selalu bersih sebelum menyentuh area yang terinfeksi akan membantu mencegah penyebaran bakteri atau virus lebih lanjut.
Banyak orang berpikir bahwa setelah sembuh dari cacar, mereka tidak akan tertular lagi.
Namun, Dr. Hanny menyatakan bahwa seseorang yang pernah menderita cacar tetap memiliki risiko untuk terpapar kembali, terutama jika imunitas tubuhnya rendah.
"Infeksi ini bisa saja berulang, apalagi pada pasien yang imunitasnya rendah misalnya dengan penyakit kulit yang luas, pasien autoimun, HIV, dan lainnya," ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan secara keseluruhan sangat penting, tidak hanya saat sedang mengalami cacar tetapi juga setelah sembuh.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat adalah benteng utama dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk cacar.
Selain cacar biasa, Dr. Hanny juga menyinggung tentang cacar monyet atau monkeypox (Mpox) yang belakangan ini marak diberitakan.
Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala-gejala yang mirip dengan cacar monyet.
Ini penting untuk memastikan apakah infeksi kulit yang terjadi adalah Mpox atau bukan.
Baca Juga: Kucing Persia Kamu Sakit? Kenali 5 Penyakit Umum dan Cara Mengatasinya!
"Apabila infeksi Mpox yang dialami pasien merupakan kategori ringan, maka dokter akan mengindikasikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan," jelasnya.