Mitos, Tradisi, dan Rujukan Kitab Suci
Di dunia Barat, istilah Blood Moon muncul sejak lama, bahkan disebut dalam Alkitab, seperti dalam Kitab Yoel 2:31. Tak heran jika fenomena ini sering dikaitkan dengan pertanda kiamat atau bencana.
Di Nusantara, masyarakat Jawa zaman dahulu memandang gerhana sebagai isyarat gaib.
Ada tradisi memainkan gamelan atau melakukan ritual slametan untuk “mengusir Batara Kala” yang diyakini sedang menelan bulan.
Dalam Islam, al-Qur’an tidak mengenal istilah “bulan darah”, tetapi beberapa ayat menyebut fenomena kosmik sebagai tanda kebesaran Allah.
Misalnya, QS Yunus: 5 yang menegaskan peredaran bulan dan matahari sebagai sarana manusia menghitung waktu.
Presisi Astronomi: Jadwal Gerhana Bisa Dihitung Ratusan Tahun
Berbeda dengan tafsir mistis, ilmu pengetahuan mampu memprediksi gerhana bulan dengan sangat akurat. NASA bahkan sudah menerbitkan jadwal gerhana hingga tahun 2100.
Berdasarkan data NASA, puncak gerhana bulan total kali ini akan terjadi pada pukul 01.12 WIB dengan totalitas selama 82 menit. Seluruh proses gerhana berlangsung sekitar 5 jam 15 menit.
Ironisnya, meski sains mampu menghitung gerhana hingga hitungan detik, umat manusia masih sering berbeda pendapat soal penentuan awal Ramadhan dan Idulfitri.
“Gerhana bisa dihitung dengan presisi, tapi hilal setipis dua derajat masih menjadi bahan perdebatan,” kata seorang pengamat langit.
Baca Juga: Gunakan Sabut Kelapa, Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta Kenalkan Sepatu Anti Bau
Manfaat Ilmiah Blood Moon
Fenomena Blood Moon juga memberi peluang penelitian bagi ilmuwan. Warna merah yang terlihat pada bulan ternyata bisa dipakai untuk mempelajari kondisi atmosfer bumi, termasuk kandungan debu vulkanik, polusi, hingga uap air.
Artikel Terkait
Jakarta Matikan Lampu Jalan Mulai Esok Jumat, Memperingati Hari Bumi 2025
Kali Ini Rocky Gerung Galang Kampanye Selamatkan Bumi di Jambore Karhutla 2025 Siak Provinsi Riau
Seribu Bibit Pohon Ditanam Untuk Pertahankan Keberadaan Tiga Mata Air di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah
Tak Ada Lagi Harimau Sumatera di Taman Rimba Riau, Si Uni Jadi
Waspada! Prediksi Suhu Bumi 2100 Bisa Naik Drastis 2,7 Derajat, Ini Dampak Mengejutkan yang Bakal Dirasakan