Relawan WCD Sebut Maraknya Kebakaran TPA Sampah Nodai World Cleanup Day

photo author
- Kamis, 21 September 2023 | 06:00 WIB
Kebakaran TPA Sarimukti, Bandung
Kebakaran TPA Sarimukti, Bandung

HUKAMANEWS - Beberapa pekan terakhir, sejumlah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah terbakar hebat di sejumlah tempat.

Mulai dari TPA Sarimukti di Bandung, lahan bekas TPA Panembong di Subang, Pasir Bajing di Garut, Randengan di Mojokerto, Putri Cempo  di Solo, hingga TPA Jatibarang di Semarang. Bila diurut lagi ke belakang, daftarnya bisa lebih panjang.

Sepanjang musim kemarau ini, potensi kebakaran TPA tampaknya akan terus membayangi dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Namanya Moncer di Berbagai Survei Cawapres, Erick Thohir: Kalau Jodoh Pasti Bertemu

Agak miris, momen maraknya kebakaran TPA kali ini waktunya bersinggungan pula dengan  semaraknya kegiatan tahunan bersih-bersih sampah oleh relawan World Cleanup Day (WCD) Indonesia, yang puncaknya dilakukan massal secara nasional pada 17 September 2023.

Relawan WCD Indonesia bahkan diklaim sebagai yang terbanyak di dunia (40 persen dari relawan WCD dunia) dan WCD Indonesia menjadi role model bagi pelaksanaan WCD di berbagai negara.

Sayangnya, upaya positif ini ternodai kebakaran TPA sampah yang marak di mana-mana, sepanjang Agustus hingga September tahun ini.

Baca Juga: Bergabung dengan Capres Prabowo, SBY Merasa Nyaman: For You, Saya Siap Turun Gunung

“Berbagai kebakaran TPA yang terjadi bisa dikatakan paket combo faktor cuaca dan 'comorbidity' (kondisi yang hadir bersamaan) operasional TPA yang tidak sesuai ketentuan,” kata Dini Trisyanti, aktivis persampahan dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/9). 

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbulan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton.

Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65,71% (13,9 juta ton) bisa terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.

Baca Juga: Hakim Tipikor Menolak Keberatan Rafael Alun dalam Putusan Sela, Sidang Dilanjutkan ke Tahap Pembuktian

Sampah plastik berupa kemasan kecil, dari sachet shampoo, bungkus mie instan, kemasan gelas plastik hingga botol air minum, ikut memperparah jumlah timbulan sampah dan menjadi tambahan bahan bakar di lokasi TPA sampah.

Masalah ini  semakin diperburuk dengan pola tradisional pengelolaan sampah masyarakat yang hanya dilakukan dengan cara: “kumpul - angkut – buang”. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X