Hukamanews.com – Siapa bilang hidup sehat itu menakutkan rasanya seperti minum obat pahit. Dengan keberadaan komunitas Pasar Sehat Semarang, kami mengajak masyarakat untuk lebih melek bahwa sehat itu tidak harus dibuat – buat. Demikian cerita perjalanan Pasar Sehat Semarang, yang ada sudah sejak tahun 2017.
Seperti disampaikan oleh Nia Nurdiansah, sebagai humas Pasar Sehat Semarang, tantangan terbesar saat ini, adalah bagaimana lebih mengedukasi kepada masyarakat bahwa makanan sehat itu juga bisa menarik dimata, juga enak dilidah. Contohnya, minum segelas jus pun akan terasa nikmat karena diatasnya disajikan dengan berbagai topping buah menarik.
“Masyarakat masih lebih memilih makan mie ayam , karena enak di lidah meski tidak sehat. Nah, keberadaan Pasar Sehat Semarang, kedepan punya banyak pekerjaan rumah, bagaimana harus terus berinovasi dan melebarkan sayap untuk mengenalkan kepada masyarakat. Bahwa makan sehat itu juga bisa bikin kenyang.” tambahnya dalam Eksecutive Talk – Hidup Sehat Melalui Pasar Sehat, live di RRI Semarang, Selasa (26/7)
Sejak dua tahun pandemic Covid 19, Pasar Sehat Semarang sangat aktif berada di tengah – tengah masyarakat. Hal ini terlihat bagaimana sejak pandemi tersebut, komunitas ini tetap berusaha menyediakan berbagai kebutuhan pangan lokal dan sehat bagi masyarakat, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Mendapatkan pangan sehat itu juga sangat mudah. Karena terbukti untuk setiap kali kami memproduksi bahan pangan sehat, terutama bread, harganya hanya beda sedikit sekali dengan produk pangan menggunakan bahan pengawet.” tambah Titi Indri, selaku owner Basilia Resto, salah satu penggiat Pasar Sehat Semarang
Dengan persoalan kesehatan pandemi covid, Pasar Sehat Semarang terus akan berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih peka terhadap kebutuhan tubuh. Makan bukan sekedar kenyang akan tetapi sehat.
Baca Juga: Era Digital, Orangtua Harus Dorong Minat Baca Anak terhadap Buku