Spotify Gratis Akhirnya Bebas Shuffle! Kini Bisa Putar Lagu Favorit Sesuka Hati di HP

HUKAMANEWS – Kabar gembira datang untuk jutaan pengguna Spotify gratis di seluruh dunia.

Mulai September 2025, mereka akhirnya bisa memutar lagu sesuai pilihan tanpa harus terjebak mode shuffle di perangkat mobile.

Keputusan ini menandai perubahan besar dalam strategi Spotify untuk merangkul pendengar non-premium yang selama ini sering merasa dibatasi.

Selama bertahun-tahun, Spotify dikenal sebagai platform streaming musik populer dengan dua model layanan: gratis dan premium.

Baca Juga: Secangkir Kopi Pagi, Studi Ungkap Rahasia di Balik Perasaan Lebih Bahagia

Namun, pengguna gratis biasanya harus rela menerima berbagai keterbatasan, mulai dari kualitas audio rendah, iklan yang sering muncul, jumlah skip terbatas, hingga kewajiban mendengarkan lagu secara acak alias shuffle.

Kini, salah satu batasan paling menyebalkan itu resmi dihapus.

Dengan kebijakan baru ini, pengguna gratis bisa memilih lagu tertentu dari hasil pencarian, memutar track favorit di playlist, atau mendengarkan album secara urut.

Sebelumnya, pengalaman itu hanya bisa dirasakan oleh pelanggan premium. Tak heran, kabar ini langsung jadi sorotan netizen, terutama mereka yang selama ini enggan berlangganan karena keterbatasan tadi.

Transformasi Spotify: Dari Shuffle ke Kebebasan Memilih

Langkah Spotify melepas batasan shuffle ini bukan sekadar teknis, tapi juga strategi bisnis.

Baca Juga: Dengar Klarifikasi WAMI, Ari Lasso Tambah Meradang, Tuntut Kejelasan Uang Royalti Sebesar Puluhan Juta dan Ratusan Ribu Rp

Banyak analis menilai, perusahaan asal Swedia itu mencoba mempertahankan dominasi pasar di tengah ketatnya persaingan dengan Apple Music, YouTube Music, hingga layanan lokal yang makin agresif.

Selain itu, perubahan ini muncul berdekatan dengan peluncuran fitur audio lossless berformat FLAC 24-bit/44.1 kHz yang akhirnya dirilis pada 11 September 2025 untuk pengguna premium.

Fitur lossless yang sudah dinanti sejak 2021 ini saat ini baru tersedia di sejumlah negara seperti Australia, Jepang, Swedia, dan Amerika Serikat.