Oleh karena itu selain jumlah layar yang kurang, kekurangan yang masih kementeriannya kejar adalah memperkuat pelatihan khususnya penulisan skenario sehingga karya film diminati penonton.
“Salah satu masalah kita di penulisan skenario, ceritanya bagus hebat tapi kalau skenarionya jelek filmnya akan jadi jelek, ini salah satu yang harus diperkuat dengan workshop membangun kapasitas dan penulisan skenario yang banyak,” ujar Fadli Zon.
Pada bagian lain, PT Produksi Film Negara (Persero) (PFN) memperkuat perannya sebagai akselerator ekosistem perfilman nasional dengan membuka peluang kerja sama internasional dengan sejumlah tokoh dan pemimpin dari industri media dan teknologi penyiaran Tiongkok.
Hal itu menjadi salah satu upaya PFN membuka ruang bagi pengembangan kapasitas sumber daya manusia perfilman Indonesia di kancah internasional.
“PFN terbuka dengan kerja sama dengan berbagai negara, baik dari pihak pemerintah maupun perusahaan swasta asing. Kami berupaya untuk meningkatkan akses teknologi bagi para insan perfilman Indonesia,” ujar Head of Corporate Secretary PFN Ihsan Chairdiansyah, melalui rilis pers.***