HUKAMANEWS - Starbucks akhirnya mengambil langkah tegas demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi pengunjung serta karyawan.
Kebijakan baru ini mencuri perhatian banyak pihak karena mengubah aturan lama yang selama ini dianggap terlalu longgar.
Aturan tersebut juga menandai langkah strategis Starbucks untuk kembali menjadi kedai kopi komunitas yang ramah dan tertib.
Lalu, seperti apa detail kebijakan ini, dan apa dampaknya bagi pelanggan setianya? Yuk, simak selengkapnya!
Starbucks resmi menerapkan kebijakan baru yang mengharuskan pelanggan melakukan pembelian jika ingin duduk di gerai atau menggunakan fasilitas seperti toilet.
Kebijakan ini mulai berlaku sejak Senin, 13 Januari 2025, dan menggantikan aturan sebelumnya yang lebih terbuka.
Menurut pernyataan juru bicara Starbucks, Jaci Anderson, aturan ini bertujuan untuk memberikan prioritas kepada pelanggan yang benar-benar melakukan transaksi.
Selain itu, kebijakan ini disertai kode etik yang melarang diskriminasi, pelecehan, hingga perilaku tidak tertib seperti merokok, vaping, atau konsumsi alkohol dari luar.
"Tujuan kami adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua pihak. Dengan aturan yang jelas, kami berharap semua orang dapat merasakan pengalaman positif di Starbucks," ujar Anderson.
Baca Juga: Ogah Disamakan dengan Firli Bahuri, Ketua KPK Setyo Budiyanto Jamin Kasus Hasto Tak Akan Mangkrak!
Karyawan Starbucks juga akan mendapatkan pelatihan khusus untuk memastikan kebijakan ini diterapkan secara konsisten di seluruh gerai, khususnya di wilayah Amerika Utara.
Tidak hanya itu, pelanggar yang mengabaikan kode etik berisiko diminta meninggalkan gerai atau bahkan menghadapi tindakan hukum jika diperlukan.
Kebijakan baru ini muncul setelah berbagai laporan terkait gangguan keamanan di beberapa gerai Starbucks.
Pada tahun 2022, perusahaan terpaksa menutup 16 gerai di Amerika Serikat, termasuk di Los Angeles dan Seattle, karena masalah keamanan yang membahayakan karyawan maupun pengunjung.