Gen Z memiliki kekuasaan penuh untuk memilih mana yang lebih baik diterapkan dalam kehidupan mereka.
Untuk mengurangi kecemasan, mereka perlu meminimalisir paparan terhadap opini negatif terhadap diri sendiri, sehingga tidak terlalu terpengaruh dan terluka.
Kecemasan sendiri seringkali muncul dari ketakutan tidak bisa mencapai tujuan atau menghadapi kenyataan yang sulit diterima.
Baca Juga: Diduga Terima Suap Rp 8 Miliar, KPK Resmi Umumkan Mantan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka
2. Menerima Yang Tidak Dapat Dikendalikan: Bijak Menghadapi Kenyataan dan Menyikapi Opini Orang Lain
Di sisi lain, hal-hal yang tidak bisa dikendalikan meliputi cuaca, opini, dan tindakan orang lain.
Gen Z perlu menyadari bahwa ini adalah aspek-aspek yang bersifat absolut, seperti cuaca yang tak terduga atau opini orang lain yang sulit diprediksi.
Baca Juga: Pilpres 2024, Politik Kotor, dan Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi
Cemas dan overthinking terkait hal ini seharusnya tidak menjadi beban berat, karena pada akhirnya, pendapat orang lain bukanlah beban, melainkan bagaimana mereka menyikapi pendapat tersebut yang sebenarnya menjadi fokus utama.
3. Mengelola Yang Sebagian Bisa Dikendalikan: Menemukan Keseimbangan dalam Aspek Hidup yang Terkait Faktor Eksternal
Ada pula aspek-aspek yang sebagian bisa dikendalikan, seperti kekayaan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Inilah 5 Kelakuan Menjengkelkan Pengungsi Rohingya Sehingga Wajib Diusir dari Indonesia
Hal-hal ini masih terkait dengan faktor-faktor eksternal yang memerlukan kerjasama dengan lingkungan sekitar.
Gen Z perlu menyadari bahwa mereka hanya bisa mengendalikan sebagian kecil dari hal-hal tersebut, karena masih banyak faktor lain yang dapat memengaruhi.