Ini seringkali berujung pada pemborosan dan impulsive buying.
Gen Z dan milenial saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang cukup besar, termasuk kenaikan harga-harga.
Jika kita terlalu sering menggunakan self reward sebagai alasan untuk berbelanja tanpa batas, itu bisa berdampak serius pada keuangan pribadi.
Baca Juga: Munarman Resmi Bebas dari Penjara, Kenakan Syal dan Topi Palestina
Selain masalah keuangan, self reward yang tidak terencana dapat membuat kita kehilangan fokus pada tujuan dan kinerja yang sebenarnya.
Ini bisa mengganggu performa kita dan membuat kita terjebak dalam siklus stres yang tidak pernah berakhir.
Kita mungkin merasa senang sejenak, tetapi pada akhirnya, kita mungkin merasa lebih stres dan bersalah.
Baca Juga: Gibran Rakabumi Raka Mulai Blusukan Ke Daerah
Jadi, penting bagi generasi Z dan semua orang untuk menyadari bahwa self reward harus memiliki standar dan tujuan yang jelas.
Self reward seharusnya menjadi cara untuk memotivasi diri kita, bukan sebagai pelarian dari masalah.
Kita perlu lebih bijak dalam mengelola self reward dan menghindari impulsive buying.
Baca Juga: LDII Bersinergi Bersama TNI Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024
Dengan pendekatan yang lebih bijak, kita dapat meraih kebahagiaan dan prestasi yang lebih berkelanjutan.
Mengapa Self Reward Perlu Disikapi dengan Bijak?
Dilansir HukamaNews.com dari YouTube Satu Persen, Self reward atau memberi hadiah pada diri sendiri memang dapat menjadi cara yang efektif untuk melepaskan stres dan memotivasi diri.